SULTENG RAYA – Menindaklanjuti instruksi Kementerian Perdagangan melalui Ditjen Perdagangan Dalam Negeri terkait Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras di tingkat konsumen, Disperindag Sulteng, Bulog, dan Satgas Pangan turun memantau ketersediaan dan stabilisasi harga beras medium di Pasar Inpres Manonda, Kota Palu, Rabu (1/2/2023).
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulteng, Donny Iwan Setiawan, mengatakan, kegiatan pemantauan sejatinya reguler. Pada kesempatan itu, kata dia, hasil pemantauan, pasokan harga beras mumpuni dengan harga beras medium sesuai HET Rp9.450 per kilogram.
“Ketersediaan alhamdulillah cukup. Insyaallah stok aman hingga Idul Fitri, apalagi sekarang sudah masuk musim panen. Meskipun harga beras merek lain agak sedikit terkoreksi naik, namun ketersediaan yang cukup ini bisa membantu,” katanya kepada Sulteng Raya.
Tak lupa juga giat tersebut ikut memantau ketersediaan dan stabilisasi harga komoditi minyak goreng merek Minyak Kita yang menjadi isu nasional sedang langka. Di Kota Palu, lanjut Donny, ketersediaan masih ada meskipun terbatas.
“Untuk status kita di Sulteng relatif aman, dan mungkin salah satu daerah yang paling aman skala Sulawesi. Masih sesuai HET. Ketersediaan minyak goreng premium juga melimpah. Sementara harga pangan lain masih relatif stabil seperti bawang, cabai, telur, belum ada lonjakan signifikan,” tuturnya.
“Distribusi Minyak Kita lancar sesuai permintaan dari PT TSL di Pasangkayu. Distribusi pada dasarnya mumpuni, hanya saja kita perlu mengawasi stok, jangan sampai terlalu banyak dibawa keluar Sulteng, karena banyak pedagang dari luar Sulteng ke Pasar Inpres. Pasar Inpres saat ini bisa dikatakan menjadi acuan komoditi ini, karena distribusi yang konsisten. Kita lakukan pengawasan dengan Satgas Pangan,” ujarnya menambahkan.
Sementara itu, Pimwil Bulog Kanwil Sulteng, David Susanto, mengatakan, beras medium penugasan rutin terdistribusi setiap hari, bukan hanya di Pasar Inpres Manonda, tetapi di seluruh pasar di Kota Palu. Ihwal minyak goreng, dalam sehari, di lokasi itu rerata dua truk stok Minyak Kita terdistribusi, sementara minyak curah dua sampai tiga truk.
Dengan stok mumpuni itu, harga minyak curah di Kota Palu dapat dikatakan termurah se-Indonesia. Sedangkan Minyak Kita, Kota Palu termurah nomor dua se-Indonesia.
“Distribusi beras medium SPHP, Bulog sehari mendistribusikan ke pasar-pasar di Kota Palu secara konsisten via RPK maupun yang kita jual ke konsumen langsung. Rerata per hari itu kita penuhi pasar 20-30 ton. Sedangkan metode salur Minyak Kita, kita buat merata dari toko hingga ke pedagang kecil. Artinya semua dapat, dan semua dapat menjual untuk memutus mata rantai distribusi, agar harga tidak naik. Kita kendalikan distibusinya, diatur ritme salurnya,” katanya.
Senada, Subdit I Kanit Indag Polda Sulteng (Satgas Pangan), Kompol Dirham Salama, menjelaskan terkait isu pedagang yang ingin menjual Minyak Kita di atas harga ketentuan. Ia menyatakan sejauh ini tindakan yang dilakukan dengan pendekatan edukasi dan persuasif.
“Tetap kita dalami. Kami harapkan kalau penjualan diatas harga HET itu pasti ada regulasi pidana, kaitan dengan perlindungan konsumen, karena ada hak-hak konsumen yang dilanggar. Cuma selama ini kita masih tolerir,” ucapnya.
Pun demikian juga dengan penindakan spekulan yang membawa stok keluar Sulteng, Kompol Dirham menyatakan akan melakukan pengawasan lebih ketat, khususnya pada spekulan yang membawa keluar Sulteng.
“Namun kalau ada spekulan yang datang sepanjang itu masih distribusi di Sulteng, dari Palu ke kabupaten lain misalnya, itu masih aman, tidak masalah. Sanksi memang lemah dari unsur pidana, namun kita akan berupaya untuk edukasi, pendekatan persuasif,” katanya. RHT