SULTENG RAYA-Pagu anggaran Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada tahun anggaran (TA) 2023 sebesar Rp80,22 triliun atau 13 persen dari Anggaran Pendidikan yang sebesar Rp612,2 triliun.
Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim berkomitmen untuk tetap menjaga dan melakukan akselerasi program-program prioritas, untuk memastikan capaian Renstra Kemendikbudristek dan RPJMN 2020-2024.
Namun Nadiem menyampaikan kepada Komisi X terdapat penerapan kebijakan automatic adjustment (AA) sehingga dilakukan pemblokiran anggaran sebesar Rp4,91 triliun. Penerapan kebijakan AA berpotensi akan mempengaruhi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang sifatnya prioritas dan urgen.
“Kemendikbudristek mengusulkan kepada Kemenkeu untuk penyesuaian strategi penerapan kebijakan AA, sehingga kegiatan prioritas tetap dapat dilakukan menjelang pembukaan blokir Semester II TA 2023,” jelas Nadiem.
Dengan mempertimbangkan keterbatasan anggaran termasuk beban kebijakan AA, Kemendikbudristek mengusulkan pengalihan sebagian kegiatan untuk dibiayai menggunakan dana dari Lembaga Dana Pengelola Pendidikan (LPDP), yang saat ini mengalami surplus anggaran.
Lebih lanjut anggaran dalam DIPA yang kegiatannya diusulkan melalui LPDP, Mendikbudristek mengusulkan untuk menambah alokasi PIP. Kemendikbudristek tetap berkomitmen untuk mengawal pelaksanaan DAK Fisik dan DAK Non-Fisik TA 2023. DAK Bidang Pendidikan yang menjadi tanggung jawab Kemendikbudristek adalah sebesar Rp128 triliun, yang terdiri dari DAK Fisik sebesar Rp15,82 triliun, dan DAK Non Fisik sebesar Rp112,85 triliun.
“Kami mohon dukungan DPR untuk pengusulan tambahan anggaran untuk dapat memenuhi kegiatan yang anggarannya belum memadai,” jelas Mendikbudristek.
Anggota Komisi X dari Fraksi PDI Perjuangan, Putra Nababan menyampaikan apresiasi atas berbagai capaian Merdeka Belajar. “Semoga di tahun 2023 ini dengan adanya automatic adjustment harusnya sejalan dengan tidak menambah program-program baru melainkan mendalami kebijakan yang kita usung bersama. Saya mendukung itu supaya berbagai episode program Merdeka Belajar dapat berjalan berkesinambungan,” harapnya.*ENG