SULTENG RAYA – Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), dijadwalkan hadir dan membuka secara langsung Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2023 membahas evaluasi dan strategi dalam program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan program Percepatan Penurunan Stunting yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Dalam pembukaan Rakernas itu, Presiden Joko Widodo didampingi Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, yang juga sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting.
“Merupakan suatu kehormatan, Bapak Presiden Joko Widodo akan membuka langsung Rakernas tahun 2023 ini. Kita tahu bahwa target yang disampaikan oleh Bapak Presiden 14 persen harus tercapai pada akhir tahun 2024. Oleh karena itu kita masih memerlukan koordinasi dan kolaborasi dari berbagai pihak secara masif untuk mempercepat penurunan stunting tersebut sampai dengan 14 persen,” kata Sekretaris Utama (Sestama) BKKBN, Tavip Agus Rayanto, Senin (23/1/2023).
Ia mengatakan, Rakernas 2023 bertujuan meningkatkan sinergitas dan kolaborasi para pemangku kepentingan di Pemerintahan Pusat, pemerintah provinsi, pemerintahan kabupaten dan kota, serta para mitra dalam mencapai sasaran program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.
“Rakernas 2023 yang akan digelar di auditorium BKKBN pada Rabu (25/01/2023), secara khusus untuk meningkatkan komitmen pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota serta para mitra dalam mendukung program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting, serta merumuskan rencana kerja dan rencana aksi kegiatan prioritas pencapaian sasaran program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting,” jelas Sestama Tavip, Senin (23/01/2023),
Menurutnya, Rakernas 2023 membahas implementasi dan pemanfaatan hasil Pendataan Keluarga 2021 (PK21) yang telah dimutakhirkan pada 2022, sebagai basis data dan strategi pencapaian sasaran kinerja dan penurunan angka stunting di Indonesia dan program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem (P3KE).
“Melalui Rakernas 2023 ini juga ada optimalisasi peran serta Kementerian dan Lembaga terkait dalam percepatan penurunan stunting melalui berbagai program yang ditetapkan,” ucapnya.
Tavip menjelaskan, BKKBN telah menetapkan visi dan misi merupakan penjabaran dari visi dan misi Presiden masa bakti 2019-2024.
BKKBN dalam pelaksanaan program dan kegiatannya juga ikut berkontribusi secara maksimal terhadap pencapaian tujuh Agenda Pembangunan Nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, diantaranya adalah pada butir ketiga yaitu meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing, dan butir ke 4 revolusi mental dan pembangunan kebudayaan.
Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) BKKBN tahun 2020-2024, ditetapkan visi BKKBN yaitu ‘Terwujudnya Keluarga Berkualitas dan Pertumbuhan Penduduk yang Seimbang guna mendukung tercapainya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong'.
“Melalui visi tersebut BKKBN berkomitmen mendukung visi dan misi Presiden RI yang tertuang dalam RPJMN 2019-2024,” katanya.
Rakernas sehari yang mengusung tema ‘Peningkatan Sinergitas dan Kolaborasi Pencapaian Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting' itu, akan diikuti 2.637 orang, terdiri dari 300 orang hadir secara langsung di Auditorium BKKBN dan 2.337 orang hadir melalui online atau daring dari seluruh Indonesia. Sebanyak 39 Kementerian dan Lembaga hadir sebagai mitra Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.
Sebanyak tujuh Lembaga yang merupakan mitra kerja internasional akan hadir yakni JICA, KOICA, UNFPA, Global Action Canada (GAC), World Food Program (WFP), UNICEF dan World Health Organization (WHO).*/HGA