RAYA – Langkah Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Poso dalam upaya menurunkan kasus terus dilakukan secara terstruktur dan masif. 

Hal itu disampaikan Kepala Bappeda Kabupaten Poso, Dr. Jhon Yus Madoli saat ditemui Sulteng Raya di ruang kerjanya, Jumat (20/1/2023).

Dr. Jhon mengatakan, saat ini pihak Sekertariat Tim Penurunan Stunting Kabupaten Poso sedang menyiapkan data yang dibutuhkan terkait adanya penilaian yang akan dilakukan tim dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemrov Sulteng). 

“Yang jelas saat ini Bappeda Poso diberi mandat selaku sekertariat pengendalian stunting di Kabupaten Poso yang bertugas melakukan koordinasi terkait langkah-langkah tehnis yang dilakukan pihak OPD terkait seperti Dinas P2KB dan Dinas Kesehatan Poso, temasuk OPD lainya,” terang Jhon, Jumat (20/01/2023).

Lebih jauh kata Jhon, langkah koordinasi yang dilakukan pihak Sekertariat Stunting Kabupaten Poso dalam pengamanan penurunan prevalensi stunting sudah tertuang dalam 8 aksi konvergensi stunting. 

“8 langkah konvergensi ini wajib dilakukan pihak sekertariat dalam koordinasi melakukan koordinasi lembaga seperti antara lain, ansit atau anisis situasi hingga pada kegiatan mengkoordinir dan mengawasi rembuk stunting biak di tingkat kecamatan dan tingkat kabupaten,” sebut Jhon.

Menyangkut jumlah terkini kasus-kasus stunting di Kabupaten Poso, secara Makro saat ini di Kabupaten Poso kata Jhon, tercatat sebanyak kurang 1.400 anak. “Hal ini sudah semakin membaik karena Pemerintah Kabupaten Poso tahun-tahun sebelumnya telah berhasil menurunkan jumlah kasus Stunting, mulai dari 1.800 hingga tinggal menjadi 1.400 kasus,” jelasnya 

Yang jelas kata Jhon, setelah adanya intervensi Pemerintah Kabupaten Poso sejak tahun 2021 dengan melibatkan setiap OPD untuk turut serta mendampingi pemerintah desa, petugas kesehatan, kader-kader, dan keluarga stunting, maka efektif menurunkan kasus Stunting di wilayah Kabupaten Poso. SYM