SULTENG RAYA – Setelah penantian panjang, akhirnya hunian tetap (huntap) Tondo II mulai dibangun.
Dimulainya pembangunan tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama alias ground breaking oleh Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura, Dirjen Perumahan Kementrian PUPR, Iwan Suprijanto, Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, Kasatgas Penanggulangan Bencana Sulteng, Arie Setiadi Moerwanto dan Wakil Ketua DPRD Sulteng, Arus Abd Karim di Kelurahan Tondo, Kamis (5/1/2023).
Rencananya, di kawasan huntap Tondo II bakal dibangun 1.050 unit huntap, sekaligus dengan infrastruktur permukiman.
Ketua Satgas Pelaksana Penanggulangan Bencana Pasca Gempa Bumi dan Tsunami Sulteng, Arie Setiadi Moerwanto, mengatakan, pelaksanaan pelatakan batu pertama tersebut, merupakan tindak lanjut dari Instrusksi Presiden Nomor 10 Tahun 2018 dan Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2022.
“Inpres tersebut memberikan amanat kepada PUPR untuk membangun kembali Infrastruktur Dasar termasuk perumahan dan permukiman Pasca bencana Sulawesi Tengah Tahun 2018, dan upaya tersebut diwujudkan melalui penyediaan infrastruktur permukiman yang handal yang mengedepankan aspek mitigasi Bencana, adaptip terhadap perubahan iklim\, inklusif serta berkelanjutan,” jelas Kasatgas Arie.
Ia mengatakan, Pembangunan Insfrastruktur Permukiman Kawasan Huntap Tondo II didukung dengan pendanaan Bank Dunia melalui Central Sulawesi Rehabilitation and Recontruction Project (CSRRP).
“Pembangunan ini didanai Bank Dunia melalui CSRRP,” jelasnya.
Sementara itu, Dirjen Perumahan Kementrian PUPR, Iwan Suprijanto, menyampaikan, ground breaking bukan saja menandainya dimulai pekerjaan, tetapi menghadirkan spirit dan komitmen bersama untuk menyelesaikan pekerjaan.
“Kegiatan ini sesuai amanat Inpres Nomor 8 Tahun 2022, yang menegaskan kepada Kementrian/Lembaga bahwa Pemulihan Bencana Sulawesi Tengah sudah harus rampung pada tahun 2024 . Dan sesuai arahan Presiden RI , Wapres , Menteri PUPR, seluruh pembangunan hunian sudah harus rampung tahun 2023 dan tahun 2024 sudah fokus pada tahap penghunian dan penyerahan aset,” jelasnya.
Kesempatan sama, Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, menyampaikan, terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh tokoh dan masyarakat Kelurahan Tondo yang telah menerima pembangunan Huntap Tondo II.
Menurutnya, masalah utama keterlambatan pembangunan Huntap di Kota Palu disebabkan masalah lahan yang bersengketa dengan masyarakat.
“Alhamdulillah, melalui tanggungjawab yang diberikan Pak Wapres kepada saya terkait dengan penyelesaian sengketa dengan masyarakat, solusi yang kami berikan dapat diterima baik oleh masyarakat lewat program Konsolidasi Tanah (KT) yang mendapat dukungan dari Kementerian ATR/BPN baik di tingkat Provinsi Sulawesi Tengah maupun Kota Palu,” jelas Wali Kota Hadianto.
Mewakili seluruh masyarakat Kota Palu, Wali Kota Hadianto turut menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Presiden RI, Joko Widodo atas perhatian kepada masyarakat Kota Palu, terkhusus dalam menghadapi bencana 2018 silam sampai dengan proses akhir dijalani saat ini.
“Terima kasih juga kepada Bapak Wakil Presiden yang telah memberikan deadline kepada kita. Alhamdulillah ini bisa kita selesaikan dengan baik. Moga-moga ini merupakan kado terbaik yang diberikan kepada Pemerintah Pusat kepada masyarakat Kota Palu,” ungkapnya.
Ia menekankan bahwa Pemerintah Daerah memiliki hutang kepada masyarakat terkait dengan penyelesaian klaim atas lahan ini, sehingga ketika terjadi pergantian kepemimpinan jangan sampai hal ini terlewatkan dan terlupakan.
“Pemerintah terkhusus Pemerintah Kota Palu memiliki tanggung jawab atas penyelesaian lahan yang berada terkhusus di wilayah Tondo maupun Talise. Dan ini juga menjadi jawaban kepada masyarakat, bahwa Pemerintah tidak akan mengelabuhi masyarakat. Pemerintah akan menyelesaikan semua proses-proses itu, hanya perlu dipahami bahwa proses ini memiliki mekanisme yang harus dilewati sebagai tahapan legalitas formal yang kemudian masyarakat Tondo maupun Talise akan mendapatkan legalitas formal atas hak yang akan mereka dapatkan. Sehingga kedepan tidak berkonflik lagi,” jelasnya.
Senada, Gubernur Rusdy Mastura, menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah mengabulkan doa dengan terwujudnya Pembangunan Hunian Tondo II.
Ia mengatakan, setelah dilantik menjadi Gubernur Sulteng, ia langsung mengambil kebijakan mempercepat penanganan bencana dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp65 Miliar untuk pembebasan tanah pembangunan huntap dan Jembatan 4 Palu, Sigi dan Donggala.
“Saya juga bersyukur dan terimakasih kepada Presiden RI yang telah bersedia Memperpanjang Inpres. Melalui Inpres Nomor 8 Tahun 2022 tentang Penuntasan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa Bumi, Tsunami dan Likuefaksi di Provinsi Sulawesi Tengah. Harapan saya kepada Presiden RI dapat dikabulkan hal ini semata mata untuk kebutuhan masyarakat Terdampak bencana baik di Sigi, Donggala dan Kota Palu,” ucapnya. HGA