SULTENG RAYA – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Realestat Indonesia (REI) Sulawesi Tengah menatap optimistis pasar properti daerah akan menggeliat seiring dengan pertumbuhan ekonomi positif dan bangkitnya daerah pasca-bencana di 2023.
Ketua DPD REI Sulteng, Muhammad Rizal, mengatakan, industri properti sejatinya menggerakkan perekonomian. Sebab, pelaksanaan pekerjaan banyak merangkul tenaga kerja lokal dan mengambil bahan baku di perdagangan besar lokal.
“Hal ini setidaknya memberikan impact pada perputaran perekonomian kalangan bawah yang menjadi tenaga yang dipakai member kami sebagai pengembang. Mereka mendapat lapangan pekerjaan disitu,” katanya kepada Sulteng Raya, Selasa (3/1/2023).
Sedangkan pada bagian hilir yakni penjualan properti, pemerintah sudah menyediakan kemudahan dalam skema program perumahan subsidi. Program tersebut diproyeksi akan akselerasi khususnya pada segmentasi masyarakat profesional muda.
“Ada sekitar 220.000 rumah yang akan masuk dalam skema ini (FLPP, red) seluruh Indonesia. Kita tinggal melihat kecepatan akselerasi perbankan sebagai penyalur pembiayaan,” katanya.
Berkaca dari tahun sebelumnya, member REI Sulteng mampu merealisasikan 2.891 unit dari 3.000 unit target penjualan, atau secara persentase mencapai 92 persen.
Sedangkan tahun ini REI ingin ‘tancap gas’ sejak awal tahun untuk mencapai strategi-strategi membantu pemerintah dalam menyediakan perumahan bagi masyarakat.
“Kita tidak boleh terpaku pada isu ancaman resesi. Sebab, berkaca dari kondisi kita beberapa tahun belakangan yang ditimpa bencana, kita tetap mampu bangkit dan melalui itu. Saat ini kita harus membangun optimisme yang kuat, bahwa sektor properti punya sumbangsih terhadap geliat perekonomian,” tutupnya. RHT