SULTENG RAYA-Lembaga Pembinaan Pengembangan Al-Islam Kemuhammadiyaan (LP2AIK) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu kembali melakukan Baitul Arqam (BA), kali ini adalah BA angkatan ke III Tahun akademik 2025/2026 diperuntukan bagi mahasiswa studi akhir yang akan mengikuti Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Masyarakat.

Baitul Arqam Mahasiswa ini mengangkat tema “Internalisasi Nilai Islam Berkemajuan Sebagai Bekal Pengabdian KKN Bagi Mahasiswa Berkarakter Unggul” itu dilaksanakan selama tiga hari, dibuka Selasa (23/2025) dan kembali akan dilanjutkan pada tanggal 25-27 Desember 2025 di Aula Rektorat Unismuh Palu.
Rektor Unismuh Palu, Prof. Dr. H. Rajindra, SE., MM saat membuka kegiatan itu menyampaikan BA kali ini berbeda dari sebelumnya, dimana BA mahasiswa biasanya diperuntukan bagi mahasiswa yang sudah menyelesaikan program KKN, namun kali ini diperuntukan bagi mereka yang akan turun mengikuti program KKN.
Dengan harapan, ada isi materi BA yang bisa mahasiswa implementasikan di masyarakat. “Sebelumnya itu yang sudah KKN, namun setelah kita mencari pola baru, kini yang ikut BA Mahasiswa adalah bagi mereka yang akan turun KKN, agar ada yang bisa mereka implementasikan nanti di masyarakat setelah belajar dari BA,”jelas Prof Rajindra.
Rektor berharap, mahasiswa yang akan turun KKN ini betul-betul aktif selama kurang lebih satu bulan setengah di masyarakat, serta memiliki sikap dan prilaku mencerminkan diri sebagai mahasiswa dari Kampus Biru Unismuh Palu yang menjunjung tinggi etika dan moralitas.
Di sisi lain, Prof Rajindra juga mengingatkan selain mahasiswa peserta KKN yang aktif juga Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) harus pro aktif. “Olehnya saat penunjukan itu harus dimintai kesediaan untuk menjadi DPL dan siap aktif di lapangan. Agar tidak keluar dari tujuan KKN, DPL nya harus betul-betul orang pilihan,”tegas Prof Rajindra.
Sementara itu, Ketua LP2AIK Unismuh Palu, Dr. Fery, S.Sos., M.Si menyampaikan kepada peserta BA, bahwa selama mereka mengikuti program BA akan belajar zikir dan pikir, untuk itu harus mengikhlaskan diri dan meluruskan niat untuk mengikuti program ini selama kurang lebih tiga hari.
Salah satu yang akan mereka dapatkan nanti adalah pemahaman Wasathiyah yang artinya jalan tengah (moderat). “Bagi Muhammadiyah Wasathiyah bukan hanya jalan tengah atau moderat melainkan juga mencerahkan, sebagaimana tujuan organisasi ini didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan,”sebutnya.
Olehnya itu, peserta BA yang akan turun di masyarakat, diminta menjadi pencerah di tengah-tengah masyarakat, karena itulah tujuan dari Muhammadiyah didirikan oleh Ahmad Dahlan. “Kader Muhammadiyah itu harus mempu menjadi lampu, menjadi penerang masyarakat, dan menjadi manusia terbaik yang memberi manfaat atas kehadirannya di desa,”sebutnya.
Dr. Farid, SE., MM saat menyampaikan laporan, peserta BA Mahasiswa kali ini sejumlah 63 orang, didominasi FKM 45 orang, menyusul Fakultas Teknik 2 orang, Fakultas Hukum 2 orang, Fisip 2 orang, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis juga 2 orang. ENG

