SULTENG RAYA– Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Palu kembali melaksanakan program Subuh Berkah. Kali ini Masjid Ulil Albab Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu dipercaya menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan yang berlangsung pada Sabtu (20/12/2025) subuh.

Kegiatan tersebut dihadiri langsung Rektor Unismuh Palu, Prof. Dr. H. Rajindra, SE., MM beserta jajaran pimpinan universitas, serta Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol. Dr. Endi Sutendi, S.I.K., S.H., M.H bersama jajaran Polda Sulteng dan Polres Palu.

Masjid Ulil Albab tampak dipadati jamaah yang terdiri dari civitas akademika Unismuh Palu, anggota kepolisian, serta masyarakat sekitar kampus. Suasana khidmat dan penuh kebersamaan mewarnai pelaksanaan salat subuh berjamaah tersebut.

Ketua DMI Kota Palu, Kombes Pol. Dr. Sirajuddin Ramly, S.H., M.H, menyampaikan bahwa Subuh Berkah Polri bersama masyarakat ini merupakan program perdana yang digelar oleh DMI Kota Palu dengan menggandeng kepolisian. Masjid Ulil Albab Unismuh Palu dipilih sebagai lokasi pertama pelaksanaan kegiatan tersebut. “Kali ini merupakan pelaksanaan perdana dan Masjid Ulil Albab Unismuh Palu menjadi tuan rumah,” ujar Sirajuddin Ramly.

Apresiasi juga disampaikan Sekretaris Pengurus Wilayah (PW) DMI Sulawesi Tengah, H. Muchtar Ibnu Mas’ud. Ia menilai program Subuh Berkah Polri bersama masyarakat sebagai bentuk kolaborasi yang positif antara DMI, kepolisian, dan masyarakat. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut di berbagai masjid lainnya.

“Kolaborasi ini sangat luar biasa. Kali ini di Unismuh Palu, semoga ke depan terus berlanjut,” harapnya.

Rektor Unismuh Palu, Prof. Rajindra, dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada seluruh jamaah Subuh Berkah Polri bersama masyarakat. Ia berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga momentum refleksi dan evaluasi peran masing-masing institusi dalam melayani masyarakat.

“Mengingat ini akhir tahun, Subuh Berkah ini mari kita jadikan sebagai bahan evaluasi apa saja yang telah kita lakukan dalam membantu pemerintah dan aparat,” ungkap Prof. Rajindra.

Sementara itu, Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol. Dr. Endi Sutendi mengaku ini merupakan kali pertama dirinya memasuki Masjid Ulil Albab Unismuh Palu. Ia menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat yang diberikan oleh pimpinan universitas dan seluruh jamaah.

Menurut Kapolda, program Subuh Berkah memiliki banyak hikmah, terutama dalam mempererat silaturahmi dan persaudaraan. Katanya, dalam pelaksanaan salat subuh berjamaah, seluruh perbedaan status sosial dan profesi melebur menjadi satu tujuan, yakni beribadah kepada Allah SWT.

“Dalam salat subuh berjamaah ini, status sosial dan pekerjaan melebur. Sekat-sekat itu hilang dengan satu tujuan, menyembah Tuhan,” ujarnya.

Kapolda juga menilai gerakan Subuh Berkah sebagai kegiatan yang sangat positif dan diyakini dapat menciptakan suasana Kota Palu yang lebih sejuk dan harmonis melalui ibadah dan doa bersama.

Menanggapi pernyataan Rektor Unismuh Palu terkait evaluasi akhir tahun, Kapolda menyebut hal tersebut sangat tepat. Ia mengakui bahwa pelayanan kepolisian kepada masyarakat masih perlu terus ditingkatkan dan membutuhkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat.

“Ini dapat menjadi bahan evaluasi di akhir tahun, apakah tugas sudah dijalankan dengan baik. Saya pribadi merasa belum maksimal melayani masyarakat, sehingga perlu dukungan bersama untuk menciptakan kamtibmas,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolda yang baru menjabat sekitar dua bulan juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga toleransi antarumat beragama, khususnya dalam memberikan rasa aman dan nyaman bagi umat Kristiani yang sedang melaksanakan ibadah Natal.

“Saudara-saudara kita yang nonmuslim sedang melaksanakan ibadah agamanya. Kita wajib menghormati dan memastikan kenyamanannya,” pesannya.

Pada rangkaian kegiatan Subuh Berkah tersebut, Prof. Dr. Muhammad Khairil, M.Si menyampaikan tausiah. Ia mengajak seluruh jamaah untuk terus memelihara persaudaraan di tengah keberagaman dan perbedaan yang ada.

“Di sini kita membangun penghormatan atas perbedaan. Tadi imam salat berasal dari NU dan penceramah dari Muhammadiyah. Begitu indahnya perbedaan itu dan tidak perlu dipertentangkan,” tutur Prof. Khairil.

Dalam tausiahnya, Prof. Khairil juga mengajak jamaah untuk mengambil hikmah kehidupan dengan belajar dari tiga makhluk ciptaan Allah SWT, yakni lalat, kumbang, dan lebah, sebagai refleksi dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. ENG