SULTENG RAYA – Sorowako tidak hanya dikenal sebagai kawasan tambang nikel strategis di Indonesia, tetapi juga sebagai ruang di mana masa depan SDM Indonesia tengah dipahat.
Pada Kamis, (4/12/2025), dilaksanakan peletakan batu pertama pembangunan gedung perkuliahan Politeknik Sorowako (Poliwako), sebuah tonggak baru dari perjalanan panjang pendidikan vokasi yang lahir dari industri.
Papan nama besar bertuliskan Politeknik Sorowako diresmikan, menandai transformasi penting dari lembaga yang sebelumnya dikenal sebagai Akademi Teknik Sorowako (ATS) tersebut.
Presiden Direktur & CEO PT Vale Indonesia, Bernardus Irmanto mengatakan, Poliwako bukan hanya keberlanjutan dari pusat pelatihan yang dulu dibangun Vale, tetapi ini adalah penguatan sistematis ekosistem pendidikan tinggi di jantung industri.
“Transformasi menjadi Politeknik Sorowako harus membuka ruang kolaborasi yang lebih luas. Kita membutuhkan talenta yang mampu bersaing melalui keterampilan, teknologi, dan pola pikir inovatif,” katanya.
Sementara itu, Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, membawa sudut pandang berbeda dari pemerintahan. Data menunjukkan lebih dari 10.000 pemuda Luwu Timur harus merantau ke Makassar, Palopo, atau bahkan ke luar Sulawesi hanya untuk mencari bangku kuliah.“Nah, Poliwako ini hadir sebagai jawaban,” ujar Bupati Irwan.
Pemerintah daerah bahkan telah mendapatkan lampu hijau dari Kementerian Kehutanan untuk mengelola sekitar 200 hektare lahan sebagai kawasan pendidikan terpadu.
Kawasan itu kelak tidak hanya berisi gedung kuliah, tetapi juga boarding school, pusat UMKM, dan fasilitas rehabilitasi. Sebuah kawasan yang pada akhirnya menciptakan ekosistem pembelajaran lengkap—tempat tumbuhnya SDM Luwu Timur yang unggul dan mandiri.
Firman Fauzih, Ketua Yayasan Pendidikan Sorowako mengatakan, pihaknya ingin mencetak tenaga terampil yang makin cekatan terhadap perubahan. Kata dia, transformasi itu kini sudah mendapat legitimasi resmi melalui SK dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
MENGHUBUNGKAN KELAS DENGAN DUNIA INDUSTRI
Sebagai mitra utama, PT Vale tidak hanya memberi dukungan moral. Ada empat program strategis yang langsung menyasar kualitas pendidikan dan kesiapan lulusan; (1) Kurikulum Berbasis Industri. Mahasiswa akan belajar tidak hanya teori, tetapi teknologi pertambangan, hilirisasi nikel, keselamatan kerja, hingga praktik green mining.
(2) Vocational Short-Term Training (VST). Program pelatihan jangka pendek bagi pemuda daerah untuk mempercepat kesiapan kerja. MoU antara PT Vale, Pemkab Luwu Timur, dan Poliwako menjadi pengikat komitmen.
(3) Fasilitas Magang dan Link-and-Match. Mahasiswa akan merasakan langsung atmosfer kerja di unit operasi Vale—belajar tentang maintenance, teknologi, dan standar operasi kelas dunia.
(4) Ekosistem Riset untuk Energi & Reklamasi. Riset di bidang energi terbarukan, metalurgi, dan konservasi lingkungan menjadi pintu bagi mahasiswa untuk menyentuh isu masa depan industri global. RHT