SULTENG RAYA – Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu bersinergi dengan Tim Kerja TB dan ISPA Direktorat Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Tim 13 Cito, Dinas Kesehatan Kota Provinsi Sulawesi Tengah, Dinas Kesehatan Kota Palu, Puskesmas Bulili, dan Kanwil Ditjenpas Sulawesi Tengah, dalam melaksanakan deteksi dini Tuberkulosis (TBC) melalui pemeriksaan chest X-ray bagi Anak Binaan pada Sabtu (15/11/2025).
Kegiatan ini sebagai deteksi dini untuk langkah strategis mencegah penyebaran penyakit menular di lingkungan pembinaan Anak.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Dirwatkeshab Ditjenpas Kemenimipas RI No. PAS.06-PK.07.03-442 tentang Penemuan Kasus Tuberculosis melalui Rontgen Dada di 532 Rutan, LPAS, Lapas dan LPKA pada 33 Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Tahun 2025.
Kegiatan skrining kesehatan yang digelar di area Aula LPKA Palu dengan memeriksa 24 orang Anak Binaan. Pemeriksaan dilakukan secara bertahap untuk memastikan seluruh Anak Binaan mendapatkan akses pemeriksaan yang menyeluruh dan akurat.
Melalui penggunaan chest X-ray, potensi infeksi TBC dapat diketahui lebih cepat sehingga tindakan medis dapat segera diberikan apabila ditemukan indikasi penyakit.
Kepala LPKA Palu, Welli, menyampaikan bahwa sinergi ini merupakan komitmen bersama dalam menjaga kesehatan Anak Binaan sekaligus menciptakan lingkungan pembinaan yang aman dan bebas penyakit menular.
“Deteksi dini menjadi kunci penting. Kami ingin memastikan hak atas kesehatan bagi setiap anak terpenuhi, termasuk perlindungan dari risiko TBC,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan Kemenkes RI, Tim Kerja TB dan Ispa direktorat penyakit menular. Dr. Ela, menegaskan bahwa skrining TBC di LPKA Palu menjadi bagian dari upaya nasional dalam menurunkan angka kasus TBC di Indonesia. “Pemeriksaan ini tidak hanya berfungsi mendeteksi penyakit, tetapi juga menjadi momentum edukasi bagi Anak Binaan mengenai pentingnya menjaga kebersihan, kesehatan pernapasan, serta pola hidup sehat,” jelasnya.
Adapun hasil pemeriksaan Chest X-Ray yang dilakukan oleh Tim 13 Cito diantaranya, Peserta skrining 24 orang, Peserta X Ray : 24 orang, Skrining Positif Gejala Nihil, Skrining Positif X Ray Nihil, Ai 30>= 1 orang, Ai <30: 23 orang dan Pengambilan sputum Nihil.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah (Kakanwil Ditjenpas Sulteng), Bagus Kurniawan turut menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan pemeriksaan chest X-ray bagi Anak Binaan di LPKA Palu. Ia menilai kegiatan ini sebagai bentuk sinergi strategis antara pemasyarakatan dan sektor kesehatan untuk memastikan hak-hak kesehatan anak tetap terpenuhi selama masa pembinaan.
“Kami sangat mengapresiasi langkah LPKA Palu bersama Kementerian Kesehatan RI dalam melaksanakan deteksi dini TBC melalui pemeriksaan chest X-ray. Kegiatan ini menunjukkan komitmen kuat antara Kementerian Kesehatan RI dan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan RI dalam menjaga kesehatan Anak Binaan dan memastikan lingkungan pembinaan tetap aman dan bebas dari risiko penyakit menular,” ujar Kakanwil Bagus.
Pemeriksaan ini menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam menekan penyebaran TBC dan menjamin hak kesehatan Anak Binaan di LPKA Palu. Semua pihak yang berkolaborasi dalam kegiatan ini berharap sinergi lintas sektor mampu memberikan dampak nyata bagi peningkatan kualitas kesehatan Anak Binaan di LPKA Palu.*/YAT