SULTENG RAYA – Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas dan kondusivitas daerah di tengah mencuatnya polemik terkait Proyek Strategis Nasional (PSN) pembangunan Gedung Layanan Perpustakaan di Parigi Moutong.
Sorotan publik terhadap proyek senilai Rp8,7 miliar tersebut mendapat perhatian serius dari Bupati Erwin. Menurutnya, persoalan teknis maupun koordinasi dalam pelaksanaan pembangunan harus segera diselesaikan secara komprehensif agar tidak berdampak pada cita-cita peningkatan kualitas layanan publik.
“Kita harus cepat mencari solusi. Rencananya saya akan mengundang semua pihak terkait, termasuk kontraktor,konsultan dan pihak perpustakaan. Kalau tidak sempat sore ini, paling lambat besok, untuk kita duduk bersama,” ujar Bupati Erwin menjawab pertanyaan wartawan di Kantor DPRD Parigi Moutong, Senin (1/12/2025).
Erwin menilai opsi pemutusan kontrak yang gaungkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek tersebut, tidak boleh diambil secara tergesa-gesa. Selain berpotensi memunculkan persoalan hukum baru, langkah tersebut dapat menyebabkan pembangunan perpustakaan terbengkalai dan pada akhirnya merugikan masyarakat.
“Kalau kontrak diputus, daerah kita yang rugi. Kita pikirkan bersama bagaimana pembangunan ini tetap berjalan tanpa saling menyalahkan,” tegasnya.
Untuk itu, katanya pemerintah daerah akan mempertemukan seluruh unsur terkait mulai dari kontraktor pelaksana, konsultan pengawas, hingga dinas teknis guna mencari titik temu terbaik demi menjamin kualitas pembangunan.
Selain proyek perpustakaan, Bupati Erwin juga menegaskan bahwa Pemda memantau ketat seluruh PSN di Kabupaten Parigi Moutong. Ia meminta agar seluruh pelaksana proyek bekerja sesuai target dan menyelesaikan pekerjaan sebelum akhir 2025.