SULTENG RAYA – Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu bersama dengan Duta Generasi Berencana (GenRe) Kota Palu dan Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST), menggelar kegiatan bertajuk “Lovers (Love and Care for Others)” sebagai upaya membangun kesehatan mental Anak Binaan, Sabtu (8/11/2025).
Kegiatan ini mengusung semangat kasih sayang dan kepedulian, sejalan dengan tema besar “Semua Berhak Dicintai”. Melalui berbagai aktivitas seperti permainan edukatif, sesi berbagi cerita, dan motivasi dari para relawan GenRe, anak-anak binaan diajak untuk kembali mengenali nilai cinta, empati, serta pentingnya saling menghargai dalam kehidupan sosial.
Kepala LPKA Palu, Welli, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pendekatan humanis dalam proses pembinaan yang ramah anak. “Kami ingin menumbuhkan kembali rasa percaya diri dan optimisme pada anak-anak binaan. Mereka berhak mendapatkan cinta, dicintai dan kesempatan yang sama untuk memperbaiki diri,” ujarnya.
Sementara, Duta Perempuan GKST, Jein, menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi wadah bagi Anak Binaan untuk menyalurkan ekspresi positif dan membangun hubungan sosial yang sehat. “Kami ingin hadir bukan hanya sebagai motivator, tapi juga sebagai teman yang mau mendengarkan,” ucapnya.
Suasana hangat dan penuh keakraban terasa sepanjang kegiatan. Salah satu Finalis Duta Genre Palu, Joy Heavenly Alamako, mengajak para Anak Binaan untuk berperan aktif dalam kegiatan ini. Anak-anak Binaan pun terlihat antusias mengikuti setiap sesi, mulai dari permainan kelompok hingga penulisan pesan cinta dan harapan untuk masa depan mereka.
Adanya kegiatan ini, turut mendapat apresiasi tinggi oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah (Kakanwil Ditjenpas Sulteng), Bagus Kurniawan menegaskan bahwa kegiatan seperti Program LOVERS yang dilakukan LPKA Palu bersama para pemerhati anak (Genre Palu dan GKST) menjadi wujud nyata pelaksanaan restorative justice di lingkungan pembinaan terhadap Anak Binaan.
“Pemulihan psikologis adalah bagian penting dari proses pembinaan. Kami sangat mendukung langkah LPKA Palu yang menggandeng berbagai pihak pemerhati anak untuk memperhatikan aspek mental dan sosial Anak Binaan. Sinergi seperti ini harus terus diperkuat,” ujar Kakanwil Bagus.
Kolaborasi bersama pemerhati anak, menjadi bukti nyata bahwa pemasyarakatan bukan sekadar penegakan hukum, tetapi juga upaya kemanusiaan untuk membangun kembali harapan. Melalui kegiatan “Lovers” ini, LPKA Palu berharap sinergi yang dijalin bersama Genre Palu, dan GKST dapat terus berlanjut dalam mendukung tumbuh kembang psikologis Anak Binaan. “Mereka berhak mencintai, dicintai, dan merasa aman. Mari rangkul dan bimbing para Anak Binaan, agar saat kembali ke masyarakat mereka memiliki semangat baru dan pandangan hidup yang lebih positif,” jelas Welli.*/YAT