SULTENG RAYA – Kader posyandu dan lurah di Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, menyampaikan tantangan utama dalam penanganan stunting, yaitu keterbatasan dana operasional dan sulitnya akses ke rumah warga. Mereka berharap adanya tambahan dukungan pembiayaan dari pemerintah pusat agar kegiatan posyandu dan pendampingan keluarga dapat berjalan lebih optimal.

“Para kader harus menempuh jarak jauh dengan kendaraan pribadi untuk menjangkau warga. Kami berharap ada tambahan dana operasional agar mereka bisa bekerja lebih maksimal,”ungkap Lurah Ganti, saat kegiatan Fasilitasi Konvergensi Program Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (PPPS) yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri bersama Pemerintah Kabupaten Donggala di Kecamatan Banawa, belum lama ini.

Kepala Puskesmas Banawa menuturkan, terdapat 30 posyandu aktif di wilayahnya, namun pelatihan kader masih terbatas karena minimnya anggaran.