SULTENG RAYA – Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN Perwakilan BKKBN Sulteng melaksanakan kegiatan orientasi bagi para pengasuh dan pendamping Tempat Penitipan Anak (TPA)/Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) tingkat Provinsi Sulawesi Tengah, yang berlangsung di UPT Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes),belum lama ini.

“Tamasya hadir sebagai solusi atas fenomena tingginya ibu bekerja. Kita ingin memastikan anak-anak tetap mendapatkan pengasuhan yang berkualitas, terstandar, dan berkelanjutan,” demikian dikatakan, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tengah, Tenny C. Soriton, saat membuka kegiatan tersebut.

Dia melanjutkan, sebanyak 13 TPA/Tamasya dari 12 yang menjadi target hasil pendataan databaseline yang bersumber dari Dapodik, Dinas Sosial, dan Dinas Ketenagakerjaan, sudah rutin mendapatkan pendampingan dari Kemendukbangga/BKKBN Sulawesi Tengah melalui kegiatan sosialisasi bulanan yang dibuktikan dengan pelaporan R1 Tamasya. Program yang telah berjalan sejak pendataan awal pada Februari 2025 itu terus menunjukkan perkembangan positif.

Kemendukbangga/BKKBN Perwakilan BKKBN Sulteng menginisiasi pembentukan 13 Tamasya baru sesuai amanat Surat Edaran Bersama enam kementerian, yaitu Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Sosial, dan Menteri Ketenagakerjaan. Upaya ini juga akan diperkuat dengan nota kesepahaman (MoU) bersama Kementerian Lingkungan Hidup.

Dengan demikian, setiap kabupaten/kota di Sulteng diharapkan dapat membentuk minimal satu Tamasya, termasuk pembentukan Tamasya di lingkungan kantor Kemendukbangga/BKKBN dengan target penyelesaian tahun 2025-2026.