SULTENG RAYA– Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M. Panggabean bersama Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sulawesi Tengah (Karantina Sulteng), menghadiri sekaligus mendampingi kunjungan kerja Komisi IV DPR RI dalam Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025–2026 di Karantina Sulteng,baru-baru ini. Kunjungan tersebut merupakan bentuk sinergi Barantin dan Komisi IV DPR RI dalam memperkuat ketahanan pangan di Sulawesi Tengah.

Sahat menegaskan Barantin memiliki peran strategis seperti melindungi keanekaragaman hayati, menjadi fasilitator utama dalam perdagangan global, serta mendukung ketahanan dan kedaulatan pangan nasional. Untuk itu Barantin harus terus melakukan penguatan sumber daya manusia, revitalisasi laboratorium dan digitaliasasi layanan.

“Optimalisasi terus kami lakukan untuk memastikan lalu lintas komoditas baik di pasar domestik maupun internasional, aman, bebas hama penyakit, dan memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan negara tujuan ekspor,” ungkapnya.

Sahat menambahkan bahwa peningkatan seluruh elemen sarana dan prasana terus tingkatkan dengan layanan sistem terintegrasi. “Ditengah perkembangan tantangan perdagangan global, penguatan sistem pengawasan dan jaminan mutu adalah kunci untuk menjaga kepercayaan pasar internasional sekaligus melindungi masyarakat di dalam negeri,” imbuh Sahat.

Selain itu, Tim Komisi IV DPR RI juga meninjau sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Karantina Sulawesi Tengah. Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari menyampaikan untuk memastikan layanan karantina dalam sistem pengawasan di pintu masuk dan pengeluaran harus didukung dengan fasilitas yang memadai serta dukungan sumber daya manusia.

Dalam kunjungan kerja ini juga meninjau bersama berbagai komoditas unggulan daerah dari sektor pertanian dan perikanan yang selama ini menjadi komoditas ekspor.  “Komoditas unggulan dari Sulteng sangat potensial dan spesifik daerah sehingga ini menjadi nilai dan ciri khas tersendiri. Seperti durian montong ini yang sudah terbuka aksesnya ke Tiongkok, ada lagi produk perikanan yang sudah punya pasar tersendiri seperti tuna, kepiting  yang sudah rutin di ekspor,”ungkap Abdul Kharis.

Dengan adanya sinergi kuat antara Barantin, DPR RI serta pemerintah daerah diharapkan berbagai kebijakan strategis dapat diimplementasikan dengan tepat sasaran, guna mendukung ketahanan pangan, memperkuat daya saing komoditas, dan menjamin keberlanjutan perdagangan yang sehat serta akselerasi ekspor produk unggulan di Sulawesi Tengah. ABS