SULTENG RAYA – Bank Mandiri terus menghadirkan inovasi digital untuk mendukung pertumbuhan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Salah satu terobosan yang kini menjadi andalan adalah Livin’ Merchant, sebuah platform pencatatan transaksi yang diklaim mampu membantu pelaku usaha memonitor arus keuangan secara lebih rapi dan terstruktur.
Area Head Bank Mandiri Palu, Andi Sibly, mengatakan, salah satu persoalan utama UMKM adalah lemahnya pencatatan keuangan. Banyak pelaku usaha kerap luput mencatat arus kas, sehingga sulit melakukan evaluasi perkembangan usaha. Kondisi tersebut juga membuat mereka kesulitan saat ingin mengakses permodalan dari perbankan.
“Livin’ Merchant hadir sebagai solusi. Platform ini membantu UMKM mencatat penjualan, mirip seperti mesin kasir, tapi lebih canggih karena cukup dalam satu genggaman. Dengan pencatatan yang baik, perbankan dapat lebih mudah mempertimbangkan pemberian kredit produktif agar usaha UMKM bisa naik kelas,” kata Andi, Selasa (16/9/2025).
Keunggulan lain, lanjut Andi Sibly, Livin’ Merchant dapat digunakan secara gratis, berbeda dengan platform serupa yang umumnya berbayar. Hal ini menjadi bentuk kontribusi nyata Bank Mandiri dalam mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia, khususnya di Sulawesi Tengah.
“Livin’ Merchant saat ini bukan sekadar aplikasi, tetapi sudah menjadi platform yang dirancang untuk berdampingan dengan kehidupan sehari-hari pelaku usaha,” jelasnya.
Selain mendukung UMKM, Bank Mandiri juga memiliki layanan digital lain yang menyasar segmen korporasi, yakni Kopra by Mandiri. Layanan ini didesain sebagai solusi cash management bagi entitas bisnis dan instansi, dengan berbagai fitur mulai dari pembayaran pajak, payroll, hingga layanan trading dan transaksi valuta asing.
Hingga kini, jumlah pengguna Livin’ Merchant di wilayah kerja Bank Mandiri Area Palu mencapai 41.000-an. Sementara itu, lebih dari 4.000 entitas bisnis dan instansi sudah menggunakan Kopra by Mandiri.
“Inovasi digital ini adalah bentuk komitmen kami untuk terus hadir mendampingi masyarakat, baik pelaku usaha kecil hingga korporasi besar, agar dapat berkembang bersama,” pungkas Andi Sibly. RHT