SULTENG RAYA – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Parigi Moutong sejak beberapa hari terakhir meninggalkan luka mendalam bagi warga Desa Siniu dan Desa Uevolo, Kecamatan Siniu.
Air yang meluap dari aliran sungai tak mampu dibendung lagi, merendam rumah-rumah dan lahan pertanian pada Rabu malam (20/8/2025).
Di Desa Siniu, sejumlah warga terpaksa mengungsi ke rumah kerabatnya. Dapur dan ruang tamu mereka kini berubah menjadi hamparan air keruh dan pasir. Tercatat delapan rumah di desa tersebut terdampak banjir.
Tak jauh berbeda, kondisi di Desa Uevolo pun memprihatinkan. Tercatat 14 rumah warga juga terdempak air dan lumpur.
Banjir di Siniu dan Uevolo bukan hanya cerita tentang genangan air, melainkan kisah perjuangan masyarakat kecil yang berusaha tetap bertahan di tengah keterbatasan. Mereka berharap, selain bantuan darurat, ada pula perhatian lebih serius dari pemerintah untuk mencari solusi jangka panjang, agar bencana serupa tak terus berulang di musim hujan berikutnya.
Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Wakil Bupati (Wabup) Parigi Moutong Abdul Sahid, langsung bertindak cepat. Didampingi pejabat teknis terkait, Abdul Sahid meninjau dua desa terdampak banjir di Kecamatan Siniu yakni Desa Uevolo dan Desa Siniu, Kamis (21/8/2025).