SULTENG RAYA– Yayasan Hadji Kalla terus menunjukkan komitmennya dalam memperluas akses pendidikan tinggi bagi generasi muda dari keluarga pra-sejahtera di kawasan Indonesia Timur, khususnya mahasiswa-mahasiswi di Sulawesi Tengah.

Melalui Program Beasiswa Kalla 2024, yayasan menghadirkan bantuan pendidikan yang tidak hanya mencakup pembiayaan, tetapi juga pelatihan pengembangan diri yang terstruktur bagi mahasiswa penerima manfaat.

Sebanyak 503 mahasiswa dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat menerima manfaat program ini. Di Sulawesi Tengah, angka putus kuliah masih menjadi tantangan besar. Berdasarkan data Statistik Pendidikan Tinggi 2020–2022, jumlah mahasiswa yang berhenti kuliah di provinsi ini mencapai 5.717 orang, dengan tren yang belum menunjukkan penurunan signifikan.

“Beasiswa Kalla dirancang tidak hanya untuk meringankan beban biaya, tetapi juga untuk menjaga semangat belajar mahasiswa agar tidak putus di tengah jalan,” ujar Therry Alghifary, Manager Educare LAZ Hadji Kalla.

Ia juga menekankan bahwa program ini mendorong mahasiswa menjadi agen perubahan melalui pelatihan kepemimpinan, keterlibatan sosial, dan kesempatan magang untuk membuka peluang masa depan.

Pada tahun 2025, beasiswa disalurkan dalam dua periode semester genap dan ganjil dengan nilai maksimal Rp7.500.000 per mahasiswa.

Sebesar 88% dana langsung disalurkan ke rekening kampus mitra, sementara 12% ke rekening mahasiswa di kampus non-mitra. Seluruh penerima beasiswa termasuk dalam kategori Asnaf Fisabilillah, dan 100% berasal dari keluarga pra-sejahtera yang telah diverifikasi kampus.