Oleh:Kasman Jaya Saad / Penulis Dosen Unisa Palu

Kata keberlanjutan bukanlah istilah asing dalam literasi kita. Ia telah menjadi bagian dari wacana global dan lokal, terutama dalam isu-isu lingkungan, pembangunan, dan gaya hidup. Namun, meskipun keberlanjutan telah menjadi bagian dari kebijakan global, realita ekologis menunjukkan hal sebaliknya. Keseimbangan antara kebutuhan manusia dan kelestarian alam tak lagi terjaga. Laju deforestasi, pencemaran sungai dan laut dari limbah industri dan rumah tangga, krisis iklim, dan hilangnya keanekaragaman hayati terus terjadi. Kita sepertinya belum dalam memahami maknanya dalam praktik sehari-hari.

Istilah keberlanjutan pertama kali dikenalkan pada tahun 1987 oleh World Commision on  Enviroment and Development (Brundtland Commission) melalui bukunya Our Common Future (Hari Depan Bersama) yang berisikan tentang konsep pembangunan berkelanjutan. Menurut komisi ini, pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang berusaha memenuhi kebutuhan hari ini dan hari esok, tanpa mengurangi hak generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 

Dalam konsep pembangunan berkelanjutan tersebut terkandung makna pentingnya memperhatikan aspek lingkungan dalam pelaksanaan pembangunan. Pembangunan berkelanjutan berwawasan jangka panjang mencakup jangka waktu antargenerasi, tidak serakah untuk kepentingan sendiri, dan harus memperhatikan kepentingan generasi penerus dengan berusaha meninggalkan sumber daya yang cukup dan lingkungan yang sehat. “Pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan kemampuan generasi masa depan dalam memenuhi kebutuhannya sendiri” (WCED, 1987).

Konsep ini kemudian dikembangkan menjadi tiga pilar utama: ekonomi, sosial, dan lingkungan. Organisasi internasional seperti PBB melalui Agenda 2030 dengan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) berupaya mendorong implementasi keberlanjutan secara sistemik. SDGs merupakan agenda global yang berupaya mencapai pembangunan berkelanjutan dengan melibatkan berbagai aspek, seperti sosial, ekonomi, dan lingkungan.