SULTENG RAYA- Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Naional Penanggulagan Bencana (BNPB) Republik Indonesia (RI), Dr. Ir. Raditya Jati, M.Sc mendorong pihak luar untuk belajar sistem pembangunan kebencanaan dari Kota Palu dengan melihat bangunan sebelum dan sesudah terjadi bencana alam 28 September 2018 dari sisi infrastruktur, sarana, dan prasana yang mendukung meningkatkan daya ekonomi warga.
Hal tersebut disampaikan pada sesi Focus Group Discussion (FGD) kajian analisis biaya manfaat (Cost Benefit Analysis) dalam penganggulangan bencana di Best Western Coco Hotel, Rabu (14/5/2025) hasil kerjasama dengan Kedutaan Swiss melalui Swiss Agency for Development and Coorperation (SDC)
Di FGD itu Raditya menyampaikan terdapat tiga spot yang menjadi lokasi potensial untuk dikaji dalam Pilot Projet kebencanaan di Kota Palu yakni Kelurahan Lere, Huntap Talise dan Huntap Petobo. “Hasil pengkajian diharapkan dapat membantu penyusunan konsep pengananan pembangunan pasca bencana di Indonesia,”harapnya.