SULTENG RAYA– Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusarda) Provinsi Sulawesi Tengah menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Literasi Informasi Tahun 2025 yang diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari pustakawan, guru, dan pegiat literasi dari berbagai wilayah di Provinsi Sulawesi Tengah.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari upaya pemerintah daerah untuk memperkuat peran literasi dalam membangun masyarakat yang cerdas dan berpengetahuan.

Bimtek ini dibuka secara resmi oleh Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Muh. Idham Khalid, S.Sos., M.A.P, pada Kamis (8/5/2025). Dalam sambutannya, menegaskan pentingnya literasi informasi sebagai modal dasar di era digital dan globalisasi saat ini.

“Kegiatan ini sangat penting dalam rangka meningkatkan kualitas dan peran kita sebagai garda terdepan dalam menumbuhkan minat baca dan pengetahuan di tengah masyarakat. Literasi informasi bukan sekadar kemampuan membaca, tapi juga kemampuan untuk memahami, memilih, mengevaluasi, dan menyebarkan informasi secara bijak dan bertanggung jawab,” ujar Idham.

Menurutnya, pemerintah daerah sangat mendukung segala bentuk inisiatif yang mendorong peningkatan kapasitas para pustakawan, guru, dan pegiat literasi. Mereka dinilai memiliki peran strategis dalam membangun fondasi kecerdasan masyarakat, serta menjadi jembatan antara informasi dan kebutuhan masyarakat luas.

Bimtek ini bertujuan memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan praktis tentang literasi informasi, yang meliputi kemampuan mencari, menemukan, memilih, memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi secara efektif dan efisien, baik di lingkungan perpustakaan, sekolah, maupun di komunitas masyarakat.

Dalam arahannya, Idham Khalid juga menekankan pentingnya transformasi perpustakaan menjadi pusat pembelajaran sepanjang hayat.

“Jadikan perpustakaan sebagai pusat informasi dan pembelajaran sepanjang hayat, bukan hanya tempat menyimpan buku. Maka dari itu, saya berharap Bapak/Ibu dapat mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh dan memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk meningkatkan kompetensi dan peran kita dalam dunia literasi,” imbuhnya.

Ia juga menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya bersifat formalitas, tetapi merupakan bagian dari strategi penguatan kapasitas sumber daya manusia di bidang perpustakaan dan literasi. Melalui pelatihan ini, diharapkan akan lahir pustakawan dan pegiat literasi yang aktif, kreatif, dan mampu menjadi motor penggerak dalam membangun budaya baca di lingkungan masing-masing.

Kegiatan ini juga diharapkan mampu melahirkan agen-agen literasi yang tidak hanya aktif di institusinya masing-masing, tetapi juga berperan sebagai penyambung lidah literasi di sekolah, komunitas, dan masyarakat sekitar.

“Mari kita bersama-sama membangun budaya literasi yang kuat di lingkungan kita, sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah Berani Cerdas. Dengan literasi, masyarakat Sulawesi Tengah akan menjadi lebih cerdas dan sejahtera,” tutup Idham.

Dengan berakhirnya kegiatan ini, peserta diharapkan dapat meneruskan semangat dan pengetahuan yang diperoleh kepada lingkungannya, serta menjadi bagian penting dalam gerakan literasi daerah yang inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia.ENG