SULTENG RAYA – Baru-baru ini, Polda Sulawesi Selatan membongkar sindikat produsen uang palsu di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Melansir Tempo.co, 17 tersangka ditetapkan dalam kasus itu.

Hal itu tentunya membuat keresahan di tengah masyarakat karena uang palsu tersebut sudah beredar dimana-mana, tidak terkecuali masyarakat Sulawesi Tengah.

Menyikapi hal itu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., Area Palu selaku entitas perbankan berkomitmen kuat untuk mencegah dan menekan jumlah peredaran uang palsu di wilayah kerjanya, khususnya bagi nasabah tercintanya.

Area Head Bank Mandiri Palu, Andri Permana Diputra Abubakar, mengatakan pihaknya memiliki peran penting dalam meminimalisir peredaral uang palsu dari channel-channel yang dimiliki Perseroan.

“Dalam menyalurkan uang tunai, Bank Mandiri mengedepankan kepentingan dan keamanan masyarakat antara lain memastikan keaslian dan kelayakan uang tunai. Sesuai dengan ketentuan, apabila nasabah atau masyarakat menemukan uang yang diragukan keasliannya dari mesin ATM, masyarakat diperkenankan untuk menyampaikan laporan secara tertulis melalui Kantor Cabang Bank Mandiri terdekat sehingga Bank dapat melakukan penelusuran secara internal serta melakukan klarifikasi keaslian uang Rupiah ke Bank Indonesia melalui mekanisme yang telah ditetapkan Bank Indonesia,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Sulteng Raya, Selasa (24/12/2024).

Sementara itu, lanjut Andri, apabila masyarakat memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai ciri-ciri keaslian uang rupiah atau pertanyaan lainnya seputar uang rupiah, masyarakat dapat langsung mendatangi kantor Bank Indonesia terdekat atau menghubungi layanan informasi publik Bank Indonesia.

“Sesuai dengan UU Mata Uang, Bank Indonesia adalah satu-satunya lembaga yang berhak menentukan keaslian Rupiah dan masyarakat dapat meminta klarifikasi dari Bank Indonesia tentang Rupiah yang diragukan keasliannya,” tutupnya. RHT