SULTENG RAYA-Status pembinaan SMP Negeri Model Terpadu Madani Palu hingga saat ini masih belum menemui titik terang. Sejak munculnya wacana peralihan status pembinaan dari Pemerintah Provinsi ke Pemerintah Kota, proses alih status sekolah ini telah berlangsung kurang lebih empat tahun, namun belum ada kejelasan. Kondisi ini terus memberikan dampak negatif bagi pihak sekolah, terutama guru dan staf pengajar.
Kepala SMP Negeri Model Terpadu Madani, Supriady M Djafar, berharap agar status pembinaan sekolah ini segera diperjelas. Karena ketidakjelasan status tersebut sangat mempengaruhi berbagai aspek kegiatan di sekolah. Salah satunya potensi untuk mengikuti berbagai kegiatan atau kompetisi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Palu terhambat karena statusnya yang belum jelas. Bukan hanya itu, kenaikan pangkat bagi guru-guru di sekolah juga terganggu, karena tidak adanya kepastian status pembinaan.
“Status yang jelas itu sangat penting, oleh karena itu kami sangat berharap di tahun 2025 mendatang, status ini sudah jelas,” ujar Supriady saat ditemui, Kamis (19/12/2024).
Pihaknya telah berupaya mencari informasi kejelasan status tersebut, baik menemui pemerintah provinsi hingga menemui Anggota DPRD Provinsi. Informasi terakhir yang diterima adalah masih terkendala di aset.
Sebagaimana diketahui, sejak pertama kali dibangun pada tahun 2006-2007, SMP Negeri Model Terpadu Madani sudah memiliki berbagai aset. Namun, bencana gempa bumi yang melanda pada tahun 2018 menyebabkan banyak aset sekolah yang rusak.
“Akibat bencana tentu banyak aset yang rusak, pencatatannya harus diperbarui, dihapus, atau direvisi. Sementara proses penghapusan aset itu tidaklah mudah dan memerlukan waktu serta prosedur yang panjang,”jelasnya.
Meski demikian, sebagai pemimpin sekolah, Supriady mengungkapkan bahwa dirinya hanya bisa berharap agar kendala-kendala yang ada dapat segera diselesaikan oleh pihak berwenang.
Ia berharap agar pemerintah, baik di tingkat provinsi maupun kota, segera memberikan keputusan yang jelas mengenai status pembinaan SMP Negeri Model Terpadu Madani. Terutama, agar tidak ada lagi dampak negatif terhadap sekolah dan guru, serta agar tidak mempengaruhi penerimaan peserta didik baru di masa mendatang.
“Jangan sampai nantinya status yang belum jelas ini juga berdampak pada penerimaan peserta didik baru,” ujarnya. ENG