SULTENG RAYA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Institute menyelenggarakan kegiatan Journalist Class Angkatan 10 di hotel The Rinra Hotel Makassar, Senin (4/10/2024).

Kegiatan yang akan berlangsung sampai 5 November 2024 itu diikuti oleh puluhan jurnalis dari berbagai daerah di Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua).

OJK Sulteng mengirim enam perwakilan wartawan di Kota Palu mengikuti kegiatan itu diantaranya; Rahmat Kurniawan (Harian Sulteng Raya), Halima Charoline (Media Alkhairaat), Nur Amalia Amir (Antara Sulteng), Angelina Wulandari Maxi (Tribun Palu), Alfiah Nur Rahmi (Teras Kabar), Abidin (Palu Ekspress).

Keenam jurnalis itu dipilih berdasarkan intensitas pemberitaan berkaitan dengan kegiatan-kegiatan OJK Sulteng.

Kepala OJK Institute, Agus Sugiarto mengatakan, program Journalist Class telah dilaksnakan sejak 2022. Kegiatan itu, kata dia, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan lebih mendalam kepada jurnalis ihwal tugas dan fungsi OJK.

“Dengan Journalist Class ini, kami ingin memberikan informasi yang lebih jelas, apa itu tugas fungsi OJK. Saat ini OJK dikenal dengan “4M” Mengatur, Mengawasi, Melindungi. Undang-undang baru ini, Mengembangkan,” katanya.

Dikatakan Agus, peran OJK sangat vital dengan mengawasi sebanyak 3.200 lembaga jasa keuangan yang mengelola aset sebanyak Rp27.000 triliun di Indonesia. Untuk itu, jurnalis menjadi mitra strategis menjadi mitra distribusi informasi ihwal apa yang telah dilakukan OJK.

“Mengelola dana masyarakat sebanyak itu sangat luar biasa. OJK punya tugas penting,” katanya.

Tujuan kedua, kata dia, agar jurnalis dalam menulis tentang OJK dan industri jasa keuangan (IJK) bisa benar dan akurat. Tidak ditambah, tidak pula dikurangi.

Selain itu, wartawan yang telah mengikuti Journalist Class bisa memberi informasi akurat kepada masyarakat.

“Kami ingin dan berharap wartawan bisa menjadi ambassador, berita OJK kepada masyarakat, kami ingin wartawan jadi duta informasi. Corong suara. Termasuk kebijakan-kebijakan baru, bisa disuarakan,” katanya.

Tujuan keempat, lanjutnya, OJK Institute ingin melakukan upgrade knowledge dalam konteks IJK. “Bukan hanya yang umum, tapi sekarang itu ada pengawasan aset digital seperti uang krypto, karbon trading,” tuturnya.

Sementara itu, tujuan yang dinilai paling penting yakni OJK ingin membina hubungan yang sustain. Lewat berita yang diproduksi oleh jurnalis, masyarakat akan dapat mengetahui OJK bahkan melakukan koreksi.

“OJK memerlukan wartawan sebagai bagian dari ekosistem OJK, bagaimana masyarakat bisa mengetahui, mengoreksi kami dengan bantuan wartawan. Kami ingin menjaga hubungan baik,” katanya.

Sementara itu, Kepala OJK Sulselbar, Darwisman dalam sambutannya mengatakan, kegiatan itu sangat penting untuk meningkatkan pemahaman tugas dan fungsi OJK kepada jurnalis khususnya di wilayah kerja Sulampua.

“Media akan mendapatkan pengalaman berbeda. Karena narasumber yang hadir dalam kesempatan ini adalah insan OJK dari pusat, topik yang akan disampaikan sangat komperhensif,” katanya.

Ia berharap, kegiatan Journalist Class dapat dilakukan peserta dengan baik sehingga dapat memberikan nilai tambah dan pemahaman tentang materi yang disampaikan, spesifik terkait tugas dan fungsi OJK dari yang lama sampai terbaru.

“Peran media sangat penting untuk mendukung pemberian informasi kepada masyarakat, peningkatan literasi masyarakat, layanan konsumen sehingga membantu tugas OJK dalam pelayanan kepada masyarakat. Maysarakat lebih informatif dan kritis,” katanya. RHT