SULTENG RAYA – Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional Agus Harimurti Yudhoyono, M.Sc., M.P.A., M.A mengungkapkan jika bonus demografi yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini harus dapat terkelola dengan baik, agar bangsa ini bisa mencapai Indonesia Emas di tahun 2045.
Mengingat pada 2045 mendatang, Indonesia digadang-gadang akan merasakan bonus demografi. Bonus demografi merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan penduduk sebuah negara pada usia produktif yaitu berkisar antara 16 hingga 65 tahun. Peningkatan tersebut diikuti pula dengan menurunnya angka kelahiran serta kematian.
Meningkatnya jumlah penduduk usia produktif diperkirakan tepat saat Indonesia berusia 100 tahun. Kesempatan ini dapat digunakan untuk mengoptimalkan peningkatan ekonomi dan kesejahteraan rakyat untuk memajukan bangsa.
Namun bonus demografi terbagi atas dua sisi. Keduanya ialah sisi kesempatan dan sisi tantangan. Karena banyaknya jumlah penduduk suatu negara jika tidak terkelola dengan baik, itu akan bisa menjadi bencana baru, namun di sisi lain, jika penduduk tersebut terkelola dengan baik, dan mendapatkan layanan pendidikan dan kesehatan dengan benar akan menjadi berkah tersendiri bagi negara itu.
Olehnya itu, generasi yang lahir harus mendapatkan pendidikan dan layanan kesehatan yang baik. Dalam arti mereka dipersiapkan dengan baik untuk menyongsong hari esok yang lebih baik. “Sebab jika tidak tertangani dengan baik, maka Indonesia tidak akan mendapatkan bonus demografi melainkan akan mendapatkan bencana demografi,”sebutnya, saat mengisi kuliah Umum di Auditorium Universitas Tadulako, Ahad (28/4/2024) malam.
Katanya, anak muda adalah harapan bangsa, yang memiliki usia 19 tahun saat ini berarti di tahun 2045 mereka akan berusia 40 tahun, usia yang sangat produktif. Maka mereka inilah yang akan mengisi posisi-posisi pimpinan di berbagai bidang nantinya, seperti ekonomi, pendidikan, pemerintahan dan politik, serta sebagainya.
Untuk itu ada empat hal yang harus dimiliki para generasi muda untuk menyongsong generasi emas 2045, yaitu harus memiliki daya kritis, jangan mau menerima pengetahuan apa adanya, harus kritis. Kedua harus memiliki kreativitas yang tinggi, tidak boleh pasif namun harus banyak bergerak dan berinovasi.
Berikutnya penguasaan dan pemahaman informasi dan teknologi, saat ini zamannya teknologi dan informasi, siapa saja yang tidak memiliki kemampuan teknologi dan penguasaan media informasi maka akan tertinggal, namun di sisi lain juga harus dapat menyaring informasi. “Terakhir adalah keterampilan, kita harus memiliki keterampilan yang memadai. Jika tidak maka kita akan menjadi penonton dan menjadi beban,”sebutnya.
Rektor Untad, Prof. Dr. Ir. Amar, ST., MT atas nama seluruh sivitas di kampus itu mengucapkan selamat datang kepada AHY di kampus tersebut, apa lagi kehadirannya didamping sejumlah Dirjen yang ada di lingkungan Kementerian ATR/BPN.
Kehadiran AHY tersebut menjadi keberkahan tersendiri bagi keluarga besar Untad, terlebih kahadirannya ini sekaligus untuk mengisi kuliah umum berbagi ilmu pengetahuan dan informasi kepada mahasiswa Untad. “Terimakasih Pak Menteri atas kehadirannya, ini menjadi berkah tersendiri bagi kami,”sebut Prof Amar. ENG