SULTENG RAYA – Perusahaan Umum Bulog Kantor Wilayah Sulawesi Tengah menyatakan akan mendatangkan stok komoditi gula sebanyak 900 ton pada awal Februari 2024.

Demikian dikatakan Pemimpin Wilayah Bulog Kanwil Sulteng, Heriswan kepada sejumlah awak wartawan, Senin (8/1/2023).

Saat ini, kata dia, Bulog Sulteng masih memiliki stok gula setidaknya 100 ton. Stok itu digunakan untuk stabilisasi harga gula di pasar tradisional Sulteng, khususnya di Kota Palu.

“Gula pasir yang tersimpan di gudang saat ini lebih kurang 100 ton. Kemungkinan dua pekan lagi, akan datang tambahan gula pasir, diperkirakan paling lambat awal Februari nanti sekira 900 ton,” kata Pimwil Heriswan.

“Harga acuan gula pasir di pasar tradisional maupun ritel modern dikisaran Rp18 ribu sampai Rp19 ribu per kilogram. Minimal kami bisa jual di bawah harga itu untuk upaya stabilisasi dan inflasi bisa terkendali,” ujarnya menambahkan.

Ia juga membeberkan sejumlah stok komoditi yang dikuasai oleh Bulog yakni minyak goreng sebanyak 603 ton, daging beku sebanyak 11 ton, tepung terigu sebanyak 27 ton.

Sementara itu, komoditi yang menjadi tugas utama Bulog yakni beras sangat terjaga. Setidaknya saat ini, Bulog Sulteng menguasai stok sebanyak 7.000 ton. Ditambah lagi stok beras yang sedang dalam perjalanan sebanyak 3.800 ton.

“Lebih kurang 11.000 lah ya. Ini sangat mempuni untuk kebutuhan kegiatan-kegiatan pemerintah untuk gerakan stabilisasi harga menjelang puasa. Ditambah kegiatan kami juga yakni penyaluran SPHP,” ujarnya.

Diungkapkan Heriswan, Bulog Sulteng selama 2023 menyelesaikan seluruh sinergi yakni kegiatan pasar murah hingga operasi pasar demi mendukung pemerintah daerah menstabilkan harga sejumlah kebutuhan bahan pokok.

“Baik itu kegiatan yang diadakan Pemprov Sulteng maupun pemerintah kota dan kabupaten. Intinya kami telah memenuhi semua kebutuhan pemerintah daerah selama 2023,” tutupnya. RHT