SULTENG RAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palu, mencatat, inflasi year on year (yoy) Kota Palu sebesar 2,55 persen pada November 2023, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 117,79.
Kepala BPS Kota Palu, G A Nasser, mengatakan inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga ditunjukkan naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.
“Diantara, kelompok makanan, minuman, dan tembakau 8,35 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,27 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 1,92 persen, kelompok kesehatan 0,19 persen, kelompok transportasi 0,37 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,10 persen,” katanya, Jumat (1/12/2023).
Kemudian, ada kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 4,55 persen, kelompok pendidikan 0,25 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/ restoran 0,97 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 1,92 persen. Sebaliknya terjadi penurunan indeks harga pada kelompok kelompok pakaian dan alas kaki 0,43 persen.
Lebih lanjut, Nasser, juga menyebutkan bahwa ada beberapa komoditas yang memiliki andil terhadap inflasi yoy, antara lain beras 1,22 persen, rokok kretek filter 0,23 persen, kontrak rumah 0,20 persen, cabai rawit 0,18 persen, tarif parkir 0,12 persen, rokok putih 0,11 persen, jagung manis 0,08 persen, emas perhiasan 0,07 persen, cabai merah 0,07 persen, serta sepeda motor 0,07 persen.
“Untuk komoditas yang memiliki andil negatif terhadap inflasi yoy diantaranya ikan selar/ikan tude 0,29 persen, bahan bakar rumah tangga 0,15 persen, angkutan udara 0,15 persen, bawang merah 0,08 persen, pepaya 0,05 persen, semen 0,05 persen, kerudung/jilbab 0,04 persen, handbody lotion 0,03 persen, batako 0,03 persen, serta shampo 0,03 persen,” sebutnya.
Selain inflasi yoy, terdapat juga inflasi month on month (mom) November 2023 sebesar 0,18 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) November 2023 sebesar 1,74 persen.ULU