SULTENG RAYA – Dalam rangka memeriahkan Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2023, Ikatan Profesi Optometris Indonesia (Iropin) Pengurus Daerah (Pengda) Sulawesi Tengah menyelenggarakan bakti sosial (Baksos) cek refraksi mata kepada ratusan peserta didik di Mandrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Palu, Jalan Bukit Tunggal, Kota Palu, Sabtu (25/11/2023).
Aksi yang mengangkat tema “Sulteng Peduli, Sulteng Berbagi” itu kemudian membagikan kacamata secara cuma-cuma kepada peserta didik yang terdiagnosa mengalami gangguan refraksi mata.
Ketua Iropin Pengda Sulteng, Asep Mulyana ZA, mengatakan, aksi tersebut bertujuan untuk mengetahui prevalensi kelainan refraksi mata tingkat SMA.
Selain itu, baksos juga dimanfaatkan sebagai wadah sosialisasi pentingnya peran profesi optimetris sesuai Undang-undang tenaga kesehatan no 36 2014 kepada masyarakat bahwa profesi tersebut masuk dalam keteknisian medis.
“Kita memilih bersinergi dengan MAN IC Palu karena sekolah ini peserta didiknya dirasa perlu mendapatkan intervensi, karena akses wilayah ini cukup terisolir. Peserta didik disini juga ada yang dari luar daerah, luar Sulteng sehingga menunjang pemerataan, kami aktif berdiskusi dengan pihak sekolah sebelum memutuskan melakukan baksos ini, disini,” katanya kepada Sulteng Raya.
Dikatakannya, dampak negatif peserta didik mengalami kelainan refraksi yang tidak dilakukan penindakan yakni bisa menurunkan semangat belajar sehingga berdampak pada penurunan prestasi akibat penglihatan yang kurang maksimal.
“Yang mengalami kelainan refraksi, langsung kita berikan alat rehabilitasinya secara cuma-cuma,” ucap Asep.
Ihwal edukasi profesi optometris, dia mengimbau kepada masyarakat untuk lebih teliti dalam memilih jasa optik. Sebab, saat ini, cukup marak jasa optik keliling dan optik online yang notabene tidak memiliki tenaga optometris sehingga sangat berbahaya bagi koreksi mata pengguna jasa itu.
“Yang dirugikan adalah pengguna jasa. Bisa jadi pemeriksaannya tidak maksimal, tidak melakukan anamesa dan observasi sehingga nilai koreksi tidak sesuai. Jadi bisa menyebabkan dampak negatif seperti konfergensi juling misalnya karena pemberian lensa yang tidak sesuai,” tuturnya.
Ia kemudian memberikan kiat-kiat bagi masyarakat untuk memilih jasa refraksi mata di optik dengan benar. Ia menjabarkan, sebaiknya pada saat pergi ke optik, langsung meminta pelayanan dari tenaga optometris, agar maksimal dari pelayanan dan hasil.
“Carilah alat dan jasa ke optik yang punya tenaga optometris di Sulteng khususnya di Kota Palu, yang memiliki lisensi contohnya Optik Ceria, Optik Global, Optik Jova, Optik Mandiri, Optik Az-zahra , Optik Fajar, Optik Meriah ,Optik Purnama ,Optik Jakarta Vision Itu sudah pasti punya tenaga ahli optometris,” katanya.
Sementara itu, Wakil Kepala Madrasah MAN IC Palu, Januar Rachman, mengapresiasi kegiatan bakti sosial itu. Menurutnya, kegiatan pemeriksaan refraksi mata sangat membantu peserta didik mendeteksi dini tentang kelainan mata yang diidap.
“Kami sambut positif. Kami pihak madrasah merasa kegiatan seperti ini perlu ditingkatkan lagi kedepan,” katanya.
“Kalau peserta didik sudah mengetahui kondisi matanya, pastilah akan ada tindak lanjut, mereka bisa memilih tipe kacamata yang pas bagi mereka. Karena kita tahu, aktivitas peserta didik disini banyak didepan layar-layar komputer, ini berpengaruh terhadap mata. Sehingga ini sangat berguna, survey ini sangat membantu peserta didik,” ujarnya menambahkan.
Januar Rachman juga mengatakan, pihaknya terbuka untuk menerima organisasi-organisasi yang ingin berkegiatan sosial di MAN IC Palu. “Sepanjang itu positif, kami siap bersinergi,” tutupnya. RHT