SULTENG RAYA – Industri asuransi memiliki peluang besar untuk terus meningkatkan penetrasi asuransi sehingga lebih banyak masyarakat yang terproteksi, terlebih apabila mengingat tingkat penetrasi yang masih rendah yakni di kisaran 1 digit.

PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) mengembangkan berbagai produk dan strategi bisnis untuk dapat mendongkrak cakupan proteksi itu.

Literasi dan inklusi asuransi di Indonesia yang masih rendah memang menjadi tantangan bagi industri asuransi. Namun, di lain sisi, hal itu pun menjadi peluang karena berarti masih banyak masyarakat yang perlu diperkenalkan dengan proteksi melalui asuransi.

Corporate Secretary IFG Life, Gatot Haryadi, menilai, pengembangan produk asuransi dan pemanfaatan layanan digital dapat menjadi langkah yang optimal untuk meningkatkan penetrasi asuransi di masyarakat. Industri asuransi dapat hadir lebih dekat kepada masyarakat melalui strategi itu.

Menurut Gatot, IFG Life mengembangkan produk-produk asuransi yang sesuai kebutuhan masyarakat dan fokus pada proteksi. Misalnya, perusahaan menerbitkan produk IFG LifeSAVER yang memberikan perlindungan dari kecelakaan dan aktivitas sehari-hari.

IFG LifeSAVER dapat memproteksi kecelakaan di jalan raya, hingga cidera saat berolahraga. Produk itu pun memberikan santunan tutup usia atau cacat tetap karena kecelakaan.

Posisi IFG Life yang tergabung dalam ekosistem Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pun memungkinkan perusahaan untuk memperkenalkan produknya ke banyak orang, baik pemegang polis individu maupun korporasi rekanan BUMN.

“IFG Life mengedepankan produk yang fokus pada proteksi, sesuai fitrahnya asuransi untuk melindungi pemegang polis. Kami ingin asuransi menjadi seperti pahlawan bagi masyarakat, yaitu bisa menjaga dan membuat mereka yang memiliki asuransi menjalani kesehariannya tanpa khawatir akan risiko,” ujar Gatot, Senin (13/11/2023).

Tidak hanya pembuatan produk yang memenuhi kebutuhan publik, IFG Life juga mengoptimalkan digitalisasi untuk mendekatkan diri dengan masyarakat, baik sebagai sarana penjualan maupun layanan bagi pemegang polis.

Gatot menjelaskan, penggunaan layanan digital dapat membuat IFG Life menjangkau sebanyak mungkin calon pemegang polis di seluruh wilayah Indonesia, tanpa terkendala jarak dan waktu.

Meski demikian, digitalisasi tetap disertai dengan peningkatan edukasi dan literasi kepada masyarakat mengenai pentingnya asuransi. Menurut Gatot, IFG Life ingin mendorong masyarakat untuk memahami pentingnya asuransi dalam kehidupan sehari-hari.

Asuransi pun dapat diibaratkan pahlawan yang siaga dalam melindungi masyarakat. Apabila konsep itu dapat dipahami masyarakat, salah satunya dengan langkah aktif edukasi dan literasi, maka penetrasi asuransi pun dapat meningkat.

“Kami berkomitmen untuk mendukung industri asuransi dan pemerintah dalam meningkatkan cakupan asuransi. Terutama demi semakin banyak masyarakat yang terlindungi oleh asuransi,” tutup Gatot.RHT