SULTENG RAYA – Dalam rangka menyemarakkan HUT ke-78 Tentara Nasional Indonesia (TNI), Korem 132/Tadulako dan Kodim 1306 Palu mendorong ketahanan pangan sektor peternakan.
Momentum kali ini, TNI di Palu melakukan gerakan Ketahanan Pangan Nasional (KPN) lewat pembinaan peternak lewat kolaborasi TNI dan kelompok peternak Central Celebest Baiya, Kelurahan Baiya, Kecamatan Tawaeli, Kota Palu.
Kolaborasi itu bertujuan meningkatkan produksi dan kualitas ternak kambing peternak di lokasi itu, sebagai upaya menjaga ketahanan pangan sektor peternakan, mengingat Kota Palu, umumnya Sulteng merupakan salah satu daerah penyangga IKN kedepan.
Kepala Staf Korem 132/Tadulako, Kolonel Czi Bambang Pranowo, mengatakan, anggota TNI diharapkan mampu meningkatkan dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui ketersediaan pangan.
“Harapannya, prajurit TNI mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam ketersediaan pangan, salah satunya melalui peningkatan produktifitas peternakan rakyat, sehingga TNI harus hadir di tengah kesulitan rakyat, harus memberikan solusi dan TNI harus hidup berdampingan apapun kegiatannya,” katanya saat memberi sambutan pada giat itu.
Kolonel Czi Bambang Pranowo, mengatakan, keterlibatan TNI dalam ketahanan pangan merupakan strategi TNI dalam bekerja sama dengan elemen bangsa lainnya untuk mewujudkan swasembada pangan nasional secara mandiri.
“Hal ini berguna mendampigi rakyat yang mulai kurang peduli pada sektor peternakan, serta banyak alih fungsi lahan pertanian dan peternakan menjadi pembangunan perumahan, pertokoan dan sektor lainnya,” ucapnya.
Selain itu, tujuan dari keterlibatan TNI dalam mewujudkan ketahanan pangan, karena secara nasional dunia sedang mengalami krisis pangan, sehingga TNI harus terlibat dalam rangka menghindari terjadinya inflasi dan meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat, khususnya sektor peternakan.
“Mari kita bergotongroyong untuk mewujudkan swasumbada pangan disegala sektor pertanian, peternakan, perikanan. Sebab, ketahanan pangan bukan hanya menjadi prioritas tapi juga menjadi target kesejahteraan dan pemerintah sudah merumuskan akan menginplementasikan kebijakan penguatan ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Adapun langkah-langkah konkret yang diambil dalam program pengembangan peternakan kambing itu diantaranya mengelola peras susu kambing dari ternak-ternak kambing pilihan yang di Kelola kelompok tersebut.
Saat ini, ternak itu mulai di pasarkan ke Kota Palu. Susu kambing pun diperuntukan untuk mencukupi asupan nutrisi bagi anak stunting.
“Dan pemasarannya, selain di Kelurahan Baiya juga ke Kota Palu. Dan untuk susu nya, sementara kita beri untuk anak-anak stunting, kebutulan di sekitar sini ada puluhan anak stunting” kata pengelola peternakan kambing Central Celebest, Akas.
Diharapkan kolaborasi dengan masyarakat itu, bisa menjadi contoh efektif mewujudkan ketahanan pangan yang lebih baik.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Sulteng, Rudi Dewanto, mengatakan, keterpanganan menjadi salah satu aspek penting dalam seluruh pembangunan suatu Negara.
Apalagi, kata dia, saat ini kebutuhan pangan terus meningkat, seiring dengan meningkatknya pertumbuhan penduduk. Olehnya, diperlukan upaya kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak, termasuk TNI sebagai langkah konkret untuk memastikan ketersediaan pangan yang mencukupi bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Ada tujuh aspek ketahanan pangan yang harus dicapai. Pertama, aspek peningkatan produksi pangan. Kedua, aspek pengendalian hama dan penyakit tanaman. Ketiga, aspek peningkatan infrastruktur pertanian. Keempat, aspek pengembangan sumberdaya manusia pertanian. Kelima, aspek peningkatan sistem penyimpanan dan distribusi pangan. Keenam, aspek pengembangan pasar pangan lokal. Ketujuh, aspek penguatan kerja sama dengan pihak terkait,” sebutnya. ULU