SULTENG RAYA – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (KOJK) untuk pertama kali menyelenggarakan puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) diluar ibu kota Provinsi Sulteng. Kabupaten Banggai menjadi daerah yang dipilih, pemusatan iven dilakukan di Teluk Lalong, Luwuk, Sabtu dan Ahad (28-29/10/2023).
Dipilihnya Kabupaten Banggai sebagai daerah diselenggarakannya puncak BIK bukannya tanpa sebab, Kepala OJK Sulteng, Triyono Raharjo, menilai, Kabupaten Banggai merupakan daerah kedua yang aktivitas ekonominya tinggi setelah Kota Palu.
Ia mengatakan, tantangan Sulteng untuk mencapai inklusi keuangan 90 persen di 2024 cukup berat. Untuk itu, pemerataan kegiatan-kegiatan edukatif, ekspansi layanan lembaga jasa keuangan menjadi penting agar cita-cita tersebut dapat tercapai.
Untuk diketahui, saat ini, indeks literasi keuangan Sulteng mencapai 56,36 persen, berada diatas persentase nasional sebesar 49,66 persen. Sedangkan indeks inklusi masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan lintas sektor yakni 77,44 persen, nasional saat ini mencapai 85,10 persen.
“Inklusi keuangan di bagian timur Indonesia memang memiliki tantangan karena infrastruktur penunjang yang belum memadai. Namun, di Kabupaten Banggai ini kami menilai, adalah daerah yang memiliki aktivitas ekonomi terbesar kedua setelah Kota Palu,” kata Triyono saat menyampaikan sambutan pada pembukaan Puncak BIK di Teluk Lalong, Kabupaten Banggai, Sabtu (28/10/2023).
Ia membeberkan betapa pentingnya keuangan yang inklusif bagi suatu daerah. Menurutnya, akses keuangan yang memadai, akan menandai peningkatan taraf hidup masyarakat dalam satu wilayah, pun dengan geliat ekonominya.
“Perbankan masih menjadi backbone ekonomi Indonesia, namun tak kalah semua sektor di industri jasa keuangan. Ini menjadi momentum kita untuk solid, bahwa kita punya industri jasa keuangan yang memiliki jaringan yang baik, mengedukasi, dan memberi manfaat bagi masyarakat,” katanya.
Setali tiga uang, Bupati Banggai, Amirudin, mengatakan, daerahnya saat ini memang menjadi salah satu daerah yang sedang giat-giatnya membangun perekonomian. Hal itu dibuktikan dengan pergerakan ekonomi yang meningkat hingga tujuh persen sejak ia memimpin.
Pun demikian dengan inklusi keuangan daerah. Bupati Amirudin mengklaim, dari 24 kecamatan yang dimiliki Kabupaten Banggai, hanya dua kecamatan yang belum tersentuh sektor perbankan.
“Sehingga, kami ingin terus mendukung kegiatan-kegiatan keuangan seperti bulan inklusi keuangan yang dilaksanakan OJK dan lembaga jasa keuangan di daerah kami, agar masyarakat lebih mengenal sektor ini,” tutupnya.
Pada kegiatan BIK 2023 itu, terdapat banyak kegiatan edukatif dan hiburan-hiburan untuk masyarakat seperti pertunjukkan tarian pagelaran wonderful Indonesia, lomba mewarnai tingkat anak-anak, lomba rangking satu, drama musikal, kegiatan sosial donor darah, jalan santai, hingga lomba cosplay.
Tak sampai disitu, dalam giat itu juga sekira 6.000 ASN mendapat rekening efek secara cuma-Cuma, sehingga nantinya para ASN bisa melakukan transaksi di lantai bursa saham, menjadi investor saham. Ada juga pembukaan rekening simpanan pelajar (Simpel) bagi sejumlah peserta didik. RHT