SULTENG RAYA – Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Palu melaksanakan Monitoring Evaluasi KKN Tematik Asyik Fasilitas Obat dan Makanan (Kafe Om) dalam rangka mendukung percepatan penurunan stunting melalui edukasi kepada 10.000 komunitas di 13 kabupaten dan kota di Provinsi Sulawedi Tengah, di Gedung Pogombo, Kantor Gubernur Sulteng, Jalan Sam Ratulangi, Kota Palu, Rabu (13/9/2023).

Dalam evaluasinya, BPOM di Palu akhirnya berhasil mencapai target edukasi yang dicanangkan. Mahasiswa KKN Tematik berhasil mengedukasi 10.265 komunitas.

“Kita dapat 10.265 komunitas. Artinya melebihi target. Kami mengharap dari hasil KKN tahun ini bermanfaat bagi stakeholder dalam rangka penanganan stunting,” kata Kepala BPOM di Palu, Agus Riyanto.

Iya menjabarkan, manfaat diperoleh mahasiswa KKN Tematik Kafe Om, yakni memperoleh manfaat secara langsung mengenai prosedur penyelesaian agenda KKN di Untad.

“Sementara bagi komunitas yang diintervensi, mendapatkan pemahaman keamana pangan. Bagi Pemda, semoga dapat mendukung upaya pencegahan sehingga dapat menekan prevalensi. Bagi BPOM semoga dengan KKN ini makin dikenal oleh masyarakat. Semoga lebih dirasakan masyarakat. Serta bagi Untad, semoga dapat menciptakan SDM unggul khususnya untuk keamanan pangan,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sulteng, I Komang Adi Sujendra, mengapresiasi program tersebut. Menurut Kadis, penanganan stunting memang membutuhkan sinergi lintas sektor.

“Itu merupakan pekerjaan yang cukup berat karena di 2024 ditarget 14 persen. Peran program ini sangat membantu pemerintah untuk berupaya mencapai target tersebut,” tutur Kadis Komang.

“Betapa besarnya peran lintas sektor untuk menangani ini. Kita harus apresiasi terhadap hal tersebut. Atas nama pemerintah berterima kasih atas program ini. KKN ini intra kurikuler, implementasi Tri dharma perguruan tinggi, semoga ini dapat bermanfaat,” tutupnya. JAN