SULTENG RAYA – Sebanyak 20 kelompok teater maupun seniman individu dari seluruh penjuru Indonesia akan tampil di atas panggung Festival Teater Indonesia di empat kota, yaitu Medan, Palu, Mataram, dan Jakarta. Selain pertunjukan di atas panggung, pengunjung festival juga dapat mengikuti berbagai kegiatan, antara lain, bincang karya, diskusi, jelajah panggung, lokakarya, dan Teras FTI yang mewadahi berbagai komunitas setempat.
Festival Teater Indonesia (FTI) hadir sebagai titik pertemuan lintas kota serta ruang berekspresi bagi ekosistem teater tanah air. Kegiatan ini merupakan kolaborasi TITIMANGSA dengan PENASTRI (Perkumpulan Nasional Teater Indonesia) serta didukung oleh Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan RI.
“Tahun ini adalah perhelatan pertama Festival Teater Indonesia. Saya sangat bersemangat dan berharap semua berjalan dengan lancar, sesuai dengan apa yang dicita-citakan dan dirancang dari jauh hari oleh teman-teman Titimangsa dan Penastri. Saya berharap kegiatan ini bukan hanya membuka ruang silaturahmi budaya dan kesusastraan, tetapi juga menjadi ruang untuk membuka diri, beradaptasi dengan satu sama lain dari seluruh Indonesia. Sebab setiap wilayah punya kebiasaan yang berbeda-beda. Meski kita punya latar belakang yang berbeda, usia yang berbeda, bahkan interes yang berbeda, panggung bisa menyatukan. Di Festival Teater Indonesia, kita akan mempererat tali persaudaraan, utamanya dalam ekosistem seni teater tanah air,” ungkap Happy Salma, Penggagas Festival Teater Indonesia.
Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra mengemukakan Festival Teater Indonesia sejak awal dirancang selaras dengan agenda besar Kementerian Kebudayaan, terutama penguatan ekosistem sastra dan Manajemen Talenta Nasional (MTN) Seni Budaya.
“Pertama, selaras dengan program-program penguatan ekosistem sastra, FTI menjadi ruang penting untuk mendorong alih wahana karya sastra Indonesia ke panggung teater. Praktik silang-media seperti ini terbukti efektif menghidupkan ekosistem sastra. Kedua, FTI juga sejalan dengan tujuan MTN Seni Budaya, yaitu membuka ruang bagi lahirnya talenta-talenta baru untuk berkiprah di panggung nasional dan internasional. FTI memperkuat jalur perkembangan karier mereka di bidang sastra dan seni pertunjukan,” kata Ahmad Mahendra.
FTI Hadir di Kota Palu