SULTENG RAYA – Stand Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu menjadi salah satu titik pusat perhatian di ajang Festival Literasi yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusaka) Daerah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
Acara yang berlangsung meriah pada Kamis (6/11/2025), di halaman Dinas Perpustakaan tersebut, dipadati oleh berbagai kalangan pengunjung, termasuk jajaran pejabat tinggi Sulawesi Tengah.
Stand LPKA Palu ini, dengan bangga memamerkan beragam produk unggulan hasil pembinaan kemandirian dari Anak Binaan dan juga seluruh Lapas, Rutan se-Kota Palu, Sigi, Donggala dan Parigi. Mulai dari olahan pangan khas seperti keripik pisang, sambal roa, dan bawang goreng, hingga kerajinan tangan bernilai seni tinggi seperti tasbih, jam tangan, strap handphone, tas rajut, bunga hias, serta kain tenun Donggala, menunjukkan capaian nyata dari program literasi produktif di lingkungan Pemasyarakatan.
Kemeriahan stand ini semakin terasa dengan kehadiran sejumlah pejabat tinggi yang turut meninjau dan mengapresiasi karya-karya warga binaan. Mereka yang hadir antara lain Gubernur Sulawesi Tengah, H. Anwar Hafid, M.Si., didampingi , Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tengah, Muh. Idham Khalid, Kepala Kanwil Kementerian Hukum Sulteng, Rakhmat Renaldy, dan Kepala Kanwil Ditjenpas Sulteng, Bagus Kurniawan. Turut mendampingi, Kabag Tata Usaha dan Umum, Maulana Luthfiyanto, serta para Kepala UPT Pemasyarakatan seperti Kepala Balai Pemasyarakatan (Ka Bapas) Palu, Hasrudin, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (Ka LPP), Yoesiana, Kepala Rumah Tahanan Negara (Ka Rutan) Kelas IIB Donggala, Rusli Supriyadi, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas III Parigi, Fentje Mamirahi.
Gubernur Anwar Hafid dalam kunjungannya menyampaikan apresiasi tinggi terhadap upaya Kanwil Ditjenpas Sulteng. Dirinya menekankan bahwa karya-karya ini adalah bukti bahwa semangat literasi dapat lahir dari mana saja. “Ini bukti nyata bahwa literasi bisa lahir dari mana saja, bahkan dari balik tembok Lapas. Semangat seperti ini harus terus dijaga,” tutur Gubernur.
Kepala Kanwil Ditjenpas Sulteng, Bagus Kurniawan, menjelaskan bahwa keikutsertaan pihaknya dalam ajang literasi ini merupakan sarana strategis untuk memperkenalkan hasil karya warga binaan kepada masyarakat luas, sekaligus menumbuhkan semangat literasi produktif di lingkungan Pemasyarakatan.
“Literasi bukan hanya soal membaca dan menulis, tapi juga tentang kemampuan berkreasi dan berinovasi. Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin menunjukkan bahwa hasil karya warga binaan memiliki nilai, sekaligus menjadi simbol perubahan dan kemandirian,” ujar Bagus Kurniawan.
Sementara, Kepala LPKA Palu, Welli, turut menyampaikan kebanggaannya atas partisipasi LPKA Palu yang merupakan bagian dari Kanwil Ditjenpas Sulteng, dan dampak positif kegiatan tersebut pada Anak Binaan.
“Produk-produk ini adalah cerminan dari semangat anak binaan kami untuk berubah dan berkarya. Pembinaan kemandirian di LPKA Palu tidak hanya mengajarkan keterampilan, tapi juga menanamkan kepercayaan diri dan harapan untuk masa depan mereka. Kami berharap masyarakat terus mendukung upaya reintegrasi sosial ini,” tegas Welli.
Keikutsertaan LPKA Palu dalam Festival Literasi ini tidak hanya menjadi ajang promosi produk, tetapi juga wujud dukungan terhadap gerakan literasi di Sulawesi Tengah.
Plt. Kepala Dinas Perpustakaan, Muh. Idham Khalid, juga menyambut baik kolaborasi ini yang memperkaya konten pameran dengan dimensi pemberdayaan sosial dan ekonomi.
Kunjungan langsung Gubernur dan jajaran pimpinan tinggi ini diharapkan menjadi motivasi besar bagi seluruh petugas LPKA Palu dan terutama bagi Anak Binaan untuk terus mengembangkan potensi diri, serta memastikan bahwa pembinaan yang diberikan dapat menghasilkan individu-individu yang cerdas, produktif, dan siap berkontribusi positif bagi pembangunan Sulawesi Tengah.*/YAT