Menurutnya, langkah itu diyakini dapat memperlancar arus wisatawan dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat Parigi Moutong. Ia juga menyoroti pentingnya kehadiran fasilitas pendukung, seperti hotel dan layanan pariwisata lain, agar wisatawan yang hendak berkunjung ke Togean memiliki alasan untuk singgah, berlama-lama, dan berbelanja di Parigi Moutong.

“Kegiatan pariwisata dan budaya harus terus berjalan, karena di situlah hidupnya UMKM dan ekonomi masyarakat,” tegasnya.

Di sisi lain, Bupati Parigi Moutong, H. Erwin Burase, menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah provinsi dan kementerian terkait khususnya kepada Gubernur Sulawesi Tengah memberikan bantuan untuk penyelenggaraan FTT sebesar Rp1 miliar.

Tahun ini, FTT mengusung tema “Hadiah dari Laut”, sebuah pesan yang merayakan kekayaan budaya pesisir sekaligus mengajak masyarakat merawat ruang hidup maritim.

Rangkaian FTT 2025 yang berlangsung 20-22 November 2025, tersusun kaya dan beragam, mulai dari Fashion Carnival, panggung seni, seminar maritim, rehabilitasi terumbu karang, hingga pameran UMKM. Selain itu ada lomba memancing, perahu hias dan lomba drum band, semua dirancang bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai ruang pembelajaran, pemberdayaan, dan promosi potensi daerah.

Pada acara pembukaan, panggung seni menampilkan Gelar Karya GSMS SMPN Satap 1 Tinombo Budaya Suku Lauje, Gelar Karya GSMS Moutong, Musik Tradisi Suku Tialo, pertunjukan musik Karya Hasan Bahasyuan dan ditutup dengan penampilan artis Justy Aldrin sebagai puncak hiburan malam.

Sorakan penonton, senyum pelaku UMKM, denting alat musik tradisi, dan gelombang laut yang terus mengalun menjadi harmoni tersendiri malam itu sebuah gambaran Parigi Moutong yang menyambut dunia lewat budaya dan lautnya. AJI