Selain penyegaran metode pengajaran, kegiatan ini juga menjadi forum pembahasan penyusunan dan penyelarasan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai dasar kontrak kinerja Untad bersama kementerian. Selama tiga hari, peserta mengikuti sejumlah sesi utama, di antaranya Pengembangan e-modul berbasis flipped book dan AI (Dr. Finita Dewi, UPI), Pemanfaatan AI sebagai media dan metode pembelajaran (Surya Putra Sarunggu, Google Education), Kebijakan pendidikan dalam mendukung visi-misi universitas (Rektor), dan Penetapan IKU Kampus Berdampak Untad (Kepala LPMPP).
Materi yang disajikan berfokus pada transformasi digital dalam pembelajaran, peningkatan kualitas bahan ajar, serta penguasaan berbagai aplikasi teknologi modern.
Rektor Universitas Tadulako, Prof. Dr. Ir. Amar, ST., MT dalam arahannya mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang universitas untuk memastikan seluruh pengajar mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan metode pembelajaran terbaru.
“Tujuan utama acara ini adalah meningkatkan kemampuan pengajar melalui metode dan aplikasi baru, termasuk memanfaatkan teknologi canggih seperti Artificial Intelligence (AI) dan ChatGPT, agar tidak ‘gagap teknologi’ di tengah perkembangan yang begitu pesat,” tegasnya.
Prof. Amar juga menyampaikan bahwa Untad tengah mempersiapkan diri menuju status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH). Persiapan tersebut mencakup peningkatan kualitas akademik dan penelitian, penyempurnaan tata kelola, penguatan sistem jaringan, pembangunan infrastruktur digital, penerapan absensi dan manajemen berbasis GPS, serta penguatan IKU universitas.
Ia menegaskan bahwa inovasi berkelanjutan merupakan kunci bagi seluruh unsur akademik, baik dalam pembelajaran, penelitian, maupun operasional kampus.*ENG