SULTENG RAYA -Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusaka) Provinsi Sulawesi Tengah melakukan kegiatan bedah buku koleksi perpustakaan daerah berjudul “Khazanah Budaya Perspektif Nilai Tradisi Norma, dan Sosio Religi Kaili” di halaman kantor Dispusaka Sulteng, Jumat (7/11/2025).

Bedah buku tersebut begian dari rangkaian kegiatan  Festival Literasi 2025 dalam rangka memperingati Bulan Gemar Membaca dan Hari Kunjung Perpustakaan (BGMHKP) dengan mengusung tema “Membudayakan Literasi Menuju Berani Cerdas untuk Sulawesi Tengah Nambaso” serta tagline “Perpustakaan Hadir Demi Martabat Bangsa.”

Buku Khazanah Budaya Kaili merupakan kumpulan tulisan tematik yang berupaya menggali, mendokumentasikan, dan merevitalisasi nilai-nilai tradisi serta  kearifan lokal masyarakat Kaili di Sulawesi Tengah, ditulis dan dilaunching 25 September 2017.

Bedah buku ini menghadirkan pemerhati literasi sekaligus menjadi narasumber dalam bedah buku tersebut yakni Drs. I Nyoman Sriadijaya, MM, juga menghadirkan Akademisi dari Untad Asrianti, S.Pd., M.Pd sebagai narasumber lain, teristimewa menghadirkan dua penulis secara langsung sekaligus sebagai narasumber yakni Hj. Mas’amah, S.S., M.Pd dan Dr. Arifuddin M. Arif, S.Ag., M. Ag.

Kegiatan ini diikuti sebanyak 50 peserta terdiri dari siswa, mahasiswa, guru, dosen, dan masyarakat umum.

Plt Kepala Dispusaka Sulteng, Muh Idham Khalid saat membuka kegiatan tersebut menyampaikan, jika kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mempopulerkan budaya literasi serta memberikan kesempatan bagi Dispusaka Sulteng mengapresiasi karya tulis khususnya buku, sekaligus untuk mempromosikan  kepada masyarakat umum buku-buku koleksi perpusatakaan, serta meningkatkan budaya literasi. “Bedah buku juga dapat menjadi ajang untuk menjalin hubungan antara penulis, pembaca  dan pihak-pihak yang terlibat dalam dunia literasi,”sebut Idam.

Selain itu kata Idam, perpustakaan itu bukan hanya sebagai gudang buku, tetapi juga sebagai pusat pengetahuan dan budaya yang berperan penting dalam membangun masyarakat literasi. Bukan hanya itu, bedah buku tersebut juga  merupakan upaya konkret untuk menggali nilai-nilai dari buku koleksi unggulan perpustakaan, memperkuat analisis kritis terhadap konten literasi dan memperluas manfaat buku sebagai inspirasi bagi pembangunan daerah.

“Kepada para narasumber, terima kasih atas ilmu  yang akan dibagikan, kepada peserta manfaatkanlah kesempatan ini untuk berdiskusi, bertukar ide dan memperkaya perspektif, sehingga  kita bisa menghidupkan koleksi perpustakaan  menjadi bahan aksi nyata,”ujarnya.

Sementara itu, salah seorang penulis Dr. Arifuddin M. Arif menyampaikan, jika buku yang dibedah tersebut merekam denyut nadi kebudayaan masyarakat Kaili melalui lensa literasi, tradisi, dan religiusitas. Bukan hanya itu, buku ini juga sebagai manifesto kultural dan sebuah upaya sadar untuk menulis kembali identitas lokal dalam bingkai atau mozaik peradaban nusantara.

Buku ini berisi kumpulan tulisan dari sejumlah pemerhati budaya Kaili yakni Arifuddin M. Arif, Jamrin Abubakar  Temu Sutrisno, H. Darlis, Ridwan Laki dan Al Afandi, serta Mas’amah Mufti.

Biaya kegiatan ini bersumber dari DAK Non Fisik Perpustakaan Nasional Republik Indonesia melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tengah Tahun Anggaran 2025. ENG