“Ini bisa jadi pegangan untuk kami. Pemerintah dan FKUB untuk melakukan evaluasi kinerja sehingga terus melakukan perbaikan demi perbaikan,” katanya.
Arfan juga mendorong agar ke depan, dilakukan pengumpulan data yang lebih luas. Sasarannya diperluas dengan menyasar masyarakat umum serta dengan makin memperbanyak sampel responden yang dilibatkan.
“FKUB Sulteng terus jalan. Bantu pemerintah. Hasil survey ini bagus sekali bagi kami untuk mengetahui tingkat moderasi beragama di daerah kita,” ujarnya.
Ketua Tim Survey, Dr. Ubay Harun, S.Ag., M.S.I mengatakan tim survey yang dibentuk telah melakukan survey sejak awal tahun 2025.
Pada triwulan pertama, survey dilakukan secara langsung di Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Sigi.
Pada triwulan kedua dan ketiga, survey juga dilakukan secara langsung di Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Poso, Kabupaten Tojo Una-una dan Kabupaten Banggai.
Sementara kabupaten lain pengumpulan data survey dilakukan secara online.
“Jumlah pelajar yang menjadi responden 470 pelajar. Sementara untuk tokoh agama itu berjumlah 100 orang. Tersebar di 13 Kabupaten Kota,” sebutnya.
Sekadar diketahui, survey yang dilakukan FKUB Sulteng ini melibatkan, Ilham Pakawaru, SE, M.SA. Ak sebagai tim ahli dari pihak eksternal agar pengolahan data dilakukan secara independen.
Dari data yang diolah, Ilham Pakawaru menyebut jika upaya pembinaan moderasi agama yang dilakukan FKUB Sulteng menunjukkan keberhasilan.
“Tingkat moderasi beragama di Sulawesi Tengah sangat tinggi, 92 persen. Sulawesi Tengah layak menjadi model praktik moderasi beragama di kawasan Indonesia timur karena mampu mengintegrasikan nilai keagamaan, nasionalisme dan kearifan lokal secara seimbang,” demikian jelasnya.*WAN