Grapari sendiri sudah beberapa area seperti di Maros dan Samarinda sudah didesain dengan CS yang ramah dengan disabilitas tuna wicara. Arief berharap kedepannya Telkomsel akan mengembangkan desain grapari untuk menjangkau akses disabilitas.

Abednego (54) salah seorang pelanggan disabilitas tuna netra Telkomsel berdomisili di Palu mengaku, selama ini dirinya hanya dapat mengakses layanan gangguan kartu di Grapari Palu karena dapat dibantu oleh sang istri ke gerai. “namun jika layanan gangguan atau aktivasi kembali kartu melalui kanal My Telkomsel dilengkapi dengan tools yang dapat mempermudah saya untuk mengaksesnya, maka dapat meringkas waktu dan dapat dilakukan secara mandiri,” katanya.

Dia menambahkan, Grapari Palu lokasinya di pusat kota Palu dan dekat dengan pusat rekreasi dan kuliner Palu berbeda halnya di kota besar pasti macet dan jaraknya cukup jauh sehingga kaum disabilitas sepertinya susah menjangkau gerai dan hanya berharap kanal online yakni call center 188. 

“Fleksibilitas kanal layanan menjadikan Telkomsel berbeda dengan provider lainnya serta didukung oleh infratruktur yang semakin meningkat, sehingga coverage area Telkomsel secara nasional mencapai 94 persen. Tak heran jika Telkomsel cukup menggunakan 1 BTS (Base Station) untuk melayani hingga ratusan pelanggan sedangkan kompetitor dengan 2 BTS,” jelas Arief.

Aplikasi My Telkomsel juga dilengkapi dengan virtual assistent yang berada di posisi paling kanan atas sehingga pelanggan lebih leluasa dan nyaman dalam menyampaikan keluhan atau layanan Telkomsel yang dibutuhkannya. “Telkomsel terus mengembangkan inovasi terbaru karena Telkomsel sangat konsen dengan apa yang menjadi kebutuhan pelanggannya. Oleh karena itu, Telkomsel terus memperbaiki kualitas layanannya dan memberikan yang terbaik untuk pelanggan,” kata Arief. HJ