“Laporan ke kelurahan sejak Oktober 2024 silam, terkait sapi berkeliaran lingkungan perumahan, tapi tidak ada tindakan sama sekali,” kesalnya.

Selain ternak berkeliaran kata dia, adanya juga drainase lokasi perumahan ditutup, sehingga airnya buntu, apalagi ketika hujan turun membuat genangan air, bisa menjadi tempat bertelurnya nyamuk.

Begitu pun dengan pencemaran udara, kata dia, ada warga setempat memiliki usaha arang, dimana asap dari proses pembakaran arang itu sampai masuk ke dalam rumah, hingga membuat sesak penghuni rumah, terutama anak-anak.

Dikonfirmasi terpisah Kasatpol PP Nathan Pangasongan, baik whatsapp maupun belum merespon.

Hal sama dikonfirmasi Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, lewat whatsapp , belum merespon, meskipun upaya konfirmasi sudah tercentang dua pada aplikasi whatsapp, dan dihubungi via telepon wali kota juga belum memberikan tanggapan, walau nada panggilan dering telepon masuk,hingga berita ini tayang. AMR/*