Ia menambahkan, langkah ini diharapkan mampu menekan volume sampah sesuai target Jakstrada, yakni 30 persen pengurangan dan 70 persen penanganan.

Sementara itu, Kepala DLH Kota Palu, Mohammad Arif Lamakarate, menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pelaku usaha hotel, restoran, dan kafe (horeka). Pihaknya tengah menyiapkan perjanjian kerja sama terkait pemilahan dan pemanfaatan sampah dari sumbernya.

“Horeka akan dibuatkan perjanjian kerja sama terkait pemilahan sampah. Kami juga mendorong pengelolaan sisa makanan bergizi gratis (MBG), agar dapat dimanfaatkan dalam skema ekonomi sirkular sekaligus menciptakan green jobs,” ungkap Arif.

Ia menjelaskan, DLH Palu juga membuka ruang bagi pemuda untuk terlibat dalam ekonomi sirkular, antara lain melalui kerja sama bank sampah dengan koperasi Merah Putih. Saat ini, Kota Palu telah memiliki hampir 50 bank sampah yang diarahkan untuk mandiri dan berstatus bankable, sehingga dapat mengakses pembiayaan perbankan.

“DLH berupaya agar proses ini tidak hanya bergantung pada anggaran pemerintah. Karena itu, bank sampah akan dilatih membuat proposal dan didampingi para ahli agar bisa berkembang secara mandiri,” tutup Arif.*ENG