Dukungan juga datang dari Timoty, perwakilan komunitas Maxim se-Kota Palu, yang mengatakan bahwa pendekatan dari aparat kepolisian pada aksi kali ini menjadi teladan bagaimana pengamanan dapat dilakukan dengan tetap menjaga keamanan di masyarakat.
Senada dengan hal itu, Rudi Ketua Komunitas Gopal Palu menyampaikan terima kasih atas pengamanan dan pengawalan yang humanis oleh pihak Polresta Palu. Semoga sinergitas yang ada dapat terjalin dengan baik dalam kebersamaan menjaga Kota Palu, aman dan kondusif.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Palu, Ismail Pangeran juga menilai langkah kepolisian patut diapresiasi. “Pendekatan humanis yang ditunjukkan pihak Polresta Palu adalah keinginan masyarakat. Polisi tidak memicu masalah dan massa aksi pun menyampaikan aspirasi dengan baik, bukan untuk merusak. Ini kolaborasi yang sangat baik antara pemerintah, massa aksi dan kepolisian. Saya kira ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain bahwa menyampaikan aspirasi bisa dilakukan dengan etika,” jelasnya.
Respon dari Kapolresta Palu.
Menanggapi berbagai aspirasi, Kapolresta Palu, Kombes Pol Deny Abrahams menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada seluruh elemen masyarakat.
“Terima kasih kepada kepala daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan adik-adik mahasiswa yang telah menyampaikan aspirasi dengan tertib dan damai. Ini adalah cermin budaya kita di Sulawesi Tengah, khususnya di Kota Palu selalu bersinergi dalam menjaga keamanan dan ketertiban,” ujarnya.
Deny juga menegaskan bahwa Polresta Palu akan selalu siap mengawal kebebasan berpendapat dan berekspresi selama yang dilakukan sesuai dengan aturan dan undang-undang yang berlaku. “Kami berkomitmen untuk terus menjaga suasana kondusif. Kebebasan berpendapat adalah hak warga negara dan kami akan selalu mendukungnya dengan pengawalan yang humanis,” tambahnya.
Pesan dari FKUB Sulteng dan MUI Kota Palu