SULTENG RAYA– Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu telah melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev) Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan LXVIII (68) Tahun 2025 di sejumlah posko mahasiswa yang tersebar di wilayah Sulawesi Tengah, pekan kemarin.

Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang dilakukan kampus untuk memastikan seluruh program pengabdian masyarakat yang dijalankan mahasiswa berjalan dengan baik dan sesuai tujuan yang telah ditetapkan.

Pelaksanaan monitoring pertama dilakukan di Kantor Desa Wani Dua, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala. Posko ini menjadi salah satu lokasi KKN yang menampung mahasiswa dari berbagai fakultas di Unismuh Palu. Kehadiran mahasiswa KKN di desa tersebut disambut antusias masyarakat, karena sejak awal mahasiswa telah berperan aktif dalam membantu kegiatan desa, baik dalam bidang sosial, pendidikan, maupun pemberdayaan masyarakat.

Monitoring evaluasi yang berlangsung di Desa Wani Dua berjalan dengan baik. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Wakil Rektor IV Unismuh Palu, Dr. Moh Yusuf Hasmin, SH., MH didampingi Ketua LPPM, Dr. Rukhayati, SE., MM. Selain itu, hadir pula Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Ir. Marliyah, M.Si serta para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang mendampingi mahasiswa selama berada di posko.

Usai kegiatan di Wani Dua, tim monitoring kemudian melanjutkan agenda ke lokasi berikutnya, yaitu SMK Muhammadiyah Binangga, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi. Di lokasi ini, monitoring evaluasi berlangsung lebih meriah karena dihadiri langsung oleh Rektor Unismuh Palu, Prof. Dr. H. Rajindra, SE., MM.

Dalam kesempatan itu, Rektor hadir bersama Wakil Rektor IV, Dr. Moh Yusuf Hasmin, SH., MH, serta didampingi Ketua LPPM, Dr. Rukhayati, SE., MM. Juga tampak mendampingi, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unismuh Palu, Dr. Muhammad Dasril, S.Sos., M.Si, bersama para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

Ketua LPPM, Dr. Rukhayati, saat dihubungi media menjelaskan, monev bertujuan untuk memastikan seluruh program yang dilaksanakan mahasiswa benar-benar sesuai dengan rencana kerja, serta selaras dengan kebutuhan masyarakat setempat. Selain itu, monev juga dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pelaksanaan KKN agar manfaat yang dirasakan tidak hanya sesaat, tetapi berkelanjutan.

“Monev ini juga penting untuk mengidentifikasi berbagai kendala yang dihadapi mahasiswa di lapangan, sekaligus mencari solusi terbaik. Dengan begitu, mahasiswa tidak merasa sendiri dalam menghadapi tantangan, karena ada dukungan penuh dari kampus, baik dosen pembimbing maupun pimpinan universitas,” jelas Rukhayati.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa monev juga menjadi ruang bagi mahasiswa untuk menyampaikan laporan capaian sementara, kendala yang dihadapi, serta usulan program lanjutan. Dari sisi kampus, kegiatan ini menjadi sarana evaluasi langsung untuk mengukur seberapa besar dampak program terhadap masyarakat penerima manfaat.

Menurutnya, keberhasilan KKN tidak hanya diukur dari banyaknya kegiatan yang dilakukan mahasiswa, tetapi dari sejauh mana kegiatan itu mampu memberikan kontribusi nyata dalam memberdayakan masyarakat, meningkatkan kesadaran, serta mendorong pembangunan di tingkat desa.

“Program KKN yang diawasi dan dievaluasi secara baik diharapkan memberikan kontribusi nyata dalam pemberdayaan dan pembangunan masyarakat. Harapan kami, mahasiswa tidak hanya hadir sebentar di desa lalu pergi, tetapi meninggalkan jejak yang bermanfaat bagi masyarakat, baik berupa pengetahuan, keterampilan, maupun perubahan perilaku yang positif,” tambahnya.

Rektor Unismuh Palu, Prof. Dr. H. Rajindra, SE., MM, dalam arahannya juga memberikan motivasi kepada mahasiswa. Ia mengingatkan bahwa KKN adalah ajang pembelajaran yang sesungguhnya, karena mahasiswa dituntut untuk turun langsung ke masyarakat, mendengar aspirasi, memahami persoalan, sekaligus menghadirkan solusi yang sederhana namun bermanfaat.

“KKN adalah laboratorium sosial yang nyata. Mahasiswa harus mampu belajar tentang kehidupan bermasyarakat, memahami dinamika sosial, serta melatih kepemimpinan dan kerja sama tim. Inilah yang membedakan mahasiswa dengan yang lain, karena di kampus Muhammadiyah kita dididik tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter Islami dan peduli pada umat,” ungkap Rajindra.

Rektor juga mengingatkan mahasiswa untuk menjaga nama baik almamater selama melaksanakan KKN. Kehadiran mahasiswa di tengah masyarakat harus menjadi teladan, baik dalam perilaku, tutur kata, maupun etika. “Mahasiswa Unismuh harus bisa menunjukkan bahwa kampus ini melahirkan generasi yang berilmu, beriman, dan berakhlak mulia. Kehadiran kalian harus memberikan warna positif di tengah masyarakat,” tegasnya. ENG