Erwin menambahkan, gas elpiji bukan hanya bahan bakar, tetapi juga kebutuhan dasar yang sangat erat dengan kehidupan sehari-hari.
“Kami ingin memastikan tidak ada keluarga miskin di Parigi Moutong yang kesulitan untuk memasak karena tidak mampu membeli gas,” ungkapnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag), Piet Dewana dalam laporannya mengatakan, program bantuan isi ulang tabung gas 3 kg gas tersebut sebanyak 20 ribu tabung yang diperuntukkan bagi miskin ekstrim dan masyarakat miskin yang terdaftar dalam Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim (P3KE) desil satu, dua dan desil tiga dengan total anggaran Rp500 juta yang bersumber dari APBD tahun 2025. Untuk tahun ini bantuan isi ulang gas elpiji 3 kg tersebut dilakukan satu kali dalam setahun.
“Cara pengambilan atau penukaran gas , penerima bantuan cukup datang ke pangkalan setempat dengan membawa kartu indentitas atau KTP asli. Selanjutnya petugas pangkalan akan memperifikasi KTP yang masuk yang dicocokan dengan data yang ada di petugas pangkalan,”jelasnya.
Turut hadir pada kegiatan itu Ketua dan anggota DPRD Parmout, pejabat Forkopimda, kepala OPD dan seluruh pemerintah kecamatan yang mengikuti kegiatan melalui zoom meeting. AJI