SULTENG RAYA – Gempa bumi yang mengguncang Poso, Minggu (17/8/2025) berkekuatan 6.0 Skala Richter (SR) yang oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diupdate menjadi magnitudo 5.8, dipicu aktivitas Sesar Naik Tokararu (Tokararu Thrust).Demikian tulis Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, melalui akun resmi FBnya.
“Baru saja terjadi gempa kuat guncang Poso dipicu aktivitas Sesar Naik Tokararu (Tokararu thrust),” tulisnya.
Informasi yang dihimpun, Tokararu Thrust adalah salah satu dari tiga sesar aktif yang berada di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, selain Sesar Poso dan Sesar Poso Barat.
Sesar ini merupakan bagian dari zona Poso yang memiliki potensi gempa bumi, olehnya masyarakat yang tinggal di area yang dilalui sesar ini, agar senantiasa waspada dan disarankan mendirikan bangunan yang kokok, karena sesar ini merupakan sesar aktif.
Dari data BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Palu, sudah terjadi 10 kali susulan hingga pukul 7.55 WITA setelah gempa utama terjadi. Gempa bumi susulan yang terjadi dengan magnitudo terkecil 1.8 dan terbesar 3.0.
Diketahui, sekira pukul 06.47 Wita, Kabupaten Poso dan sekitarnya diguncang gempa bumi, tepatnya berlokasi di darat 13 kilometer Barat Laut Poso, kedalaman 10 kilometer, tidak berpotensi tsunami. Saat gempa terjadi, sebagian masyarakat sedang melaksanakan ibadah minggu. Informasi yang diperoleh, salah satu gereja di Desa Masani roboh akibat gempa. Sedikitnya 20 tertimpah bangunan gereja, sementara 12 orang diantaranya 12 warga atau jemaat mengalami luka berat dan sisanya luka ringan/lecet. AMR