SULTENG RAYA – Sejumlah dosen dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unismuh Palu mengimplementasikan penelitian tentang intervensi mindfulness dan edukasi nutrisi untuk pencegahan diabetes pada remaja di MTs Aisyiyah Palu, Jalan Hangtuah, Kota Palu, Jumat (8/8/2025).
Kegiatan yang sama juga dilaksanakan di MTs Muhammadiyah Al-Haq, Jalan Suprapto, Kota Palu, Rabu (6/8/2025).
Adapun tim peneliti tersebut diisi oleh Fathurahmi F. Rum, S.Pd., M.Biomed – Dr. Shahnaz Tasya, S.K.M., M.Kes – Maghfirah Warrahma.
Mereka melakukan kegiatan sosialisasi tentang pentingnya pencegahan diabetes sejak dini kepada remaja. Selain itu, diselenggarakan juga kegiatan cek gula darah gratis kepada peserta remaja putri pada kegiatan tersebut.

Dalam pemaparannya, pencegahan diabetes melalui edukasi nutrisi harus semakin digencarkan mengingat tingginya angka kasus penyakit ini yang terus meningkat setiap tahun.
Diabetes, yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah, sebagian besar dipicu oleh pola makan tidak sehat, gaya hidup pasif, serta kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya nutrisi seimbang.
Pencegahan diabetes bisa dilakukan sejak dini dengan menerapkan pola makan bergizi seimbang. Remaja putri dianjurkan untuk mengonsumsi makanan alami yang minim proses, serta menghindari makanan tinggi gula dan karbohidrat sederhana seperti roti putih, nasi putih, dan minuman manis. Sebagai gantinya, disarankan memilih karbohidrat kompleks seperti nasi merah, oat, dan umbi-umbian.
Selain itu, konsumsi serat dari sayuran hijau, buah utuh, kacang-kacangan, dan biji-bijian juga penting untuk menstabilkan kadar gula darah. Lemak sehat dari sumber seperti alpukat, ikan berlemak, dan minyak zaitun dinilai lebih bermanfaat dibandingkan lemak trans atau lemak jenuh dari gorengan dan makanan cepat saji.
Para ahli juga menekankan pentingnya mengatur porsi makan, seperti 50 persen sayur dan buah, 25 persen protein, dan 25 persen karbohidrat. Kebiasaan makan dalam porsi kecil namun sering, juga lebih disarankan dibanding makan besar sekaligus.
Tak hanya dari sisi makanan, gaya hidup aktif juga memainkan peran penting dalam pencegahan diabetes. Aktivitas fisik minimal 30 menit per hari seperti berjalan kaki, bersepeda, atau senam sangat dianjurkan.
Edukasi nutrisi, menurut para praktisi kesehatan, harus dilakukan secara masif dan menyeluruh agar masyarakat memahami risiko diabetes dan pentingnya pemeriksaan gula darah secara berkala, terutama bagi kelompok berisiko tinggi.
Dengan penerapan pola hidup sehat, diabetes tidak hanya bisa dikendalikan, tetapi juga dicegah sebelum berkembang menjadi komplikasi yang membahayakan. RHT