Perjalanan Ekspedisi Poso ini menemukan bentuk permukaan bumi Poso menggambarkan adanya jejak-jejak yang ditinggalkan oleh peristiwa pembentukan bumi di Pulau Sulawesi jutaan tahun yang lalu. Jejak-jejak ini terlihat pada situs-situs warisan geologi yang membentuk pola flora dan fauna dalam beradaptasi, berevolusi atau terkunci di wilayah kawasan Geopark Poso, serta mempengaruhi kebudayaan manusia.
Pembentukan bumi di wilayah kawasan Geopark Poso secara tektonik yang mempengaruhi komponen ekosistem alam dan budaya di dalamnya yaitu geologi, biologi dan budaya. Berada tepat di tengah Pulau Sulawesi, menunjukkan pentingnya peran dan posisi kawasan Kabupaten Poso bagi wilayah lain di sekitarnya, termasuk di Indonesia dan dunia, baik secara geologi maupun keanekaragaman hayatinya.
Ekspedisi Poso kemudian menghasilkan usulan agar Kabupaten Poso menjadi kawasan Geopark atau Taman Bumi. Taman Bumi atau Geopark sebuah wilayah geografis tunggal atau gabungan, yang memiliki situs warisan geologi (Geosite) dan bentang alam yang bernilai, terkait aspek warisan geologi (Geoheritage), keragaman geologi (Geodiversity), keanekaragaman hayati (Biodiversity), dan keragaman budaya (Cultural diversity), serta dikelola untuk keperluan konservasi, edukasi, dan pembangunan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan.
Jika 5 festival sebelumnya berkonsentrasi pada penguatan desa dalam isu pangan, perempuan dan anak, adat tradisi dan bencana. Tahun ini festival mengajak sekolah-sekolah untuk bersama-sama mengajak murid-muridnya mengenal lingkungan disekitarnya. Sejumlah kegiatan di festival juga berfokus pada pelibatan pelajar secara langsung dalam semua kegiatan festival. AMR