Menurut Kurniawan, wilayah-wilayah yang disasar dalam sambang ini merupakan kawasan yang dinilai memiliki potensi kerawanan, baik dari segi penyebaran ideologi yang bertentangan dengan Pancasila maupun potensi konflik sosial.

Karena itu, pihaknya menugaskan personel untuk hadir secara konsisten, mendengarkan aspirasi warga, serta mendeteksi dini potensi gangguan keamanan di wilayah operasi.

Di Pos Kamtibmas Kalora, misalnya, petugas disambut hangat oleh tokoh masyarakat dan pemuda setempat. Mereka mengapresiasi kehadiran aparat yang terus menjaga komunikasi dengan warga.

Hal serupa juga terjadi di Tamanjeka dan Masamba, di mana warga secara terbuka berdiskusi dengan petugas mengenai berbagai persoalan yang mereka hadapi, mulai dari keamanan lingkungan hingga isu sosial kemasyarakatan.

“Warga harus menjadi garda terdepan dalam melawan radikalisme dan intoleransi,” imbuh Kurniawan. AMR