SULTENG RAYA – Puluhan pendeta dari berbagai gereja di Poso mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas yang digelar Satgas II Preemtif Operasi Madago Raya, Selasa, 8 Juli 2025, di Aula Hotel 99, Jalan Pulau Irian, Kelurahan Gebangrejo, Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso.

Pelatihan ini menjadi bagian dari upaya deradikalisasi Operasi Madago Raya, dengan mengusung tema penguatan peran tokoh agama dalam menjaga kerukunan umat dan menangkal paham radikal serta intoleransi.

Kegiatan tersebut dipimpin langsung Kasatgas II Preemtif AKBP Moh. Taufik, S.H., turut hadir para personel Satgas II Preemtif Aiptu Rahmat Jafar, Aiptu Rasul, serta para Da’i pendeta Kamtibmas Polri, seperti Ipda Ilham Sriwan, Aiptu Ridwan, Aiptu Halput Tarusu, S.Th, Aipda Sofyan Liosi, Aipda Suryadi, dan Brigadir Farid Wajdi.

Selain itu, dua tokoh penting di bidang pendidikan dan organisasi keagamaan turut diundang sebagai narasumber utama yakni Pdt. Dr. I Gede Supradnyana, M.Th selaku Dosen STT GKST Tentena, dan Pdt. Dr. Sem Kolma Lassa, M.Th.,M.Mis selaku Wakil Ketua Majelis Daerah GPdI Sulteng.

Dalam sambutan Kaops Madago Raya Kombes Pol Heni Agus Sunandar, S.I.K.,M.H., yang dibacakan Kasatgas II Preemtif AKBP Moh. Taufik menjelaskan bahwa pendeta memiliki peran strategis dalam membangun ketahanan ideologis masyarakat.

“Peran pendeta tak hanya sebatas memimpin jemaat, tetapi juga menguatkan nilai-nilai kebangsaan dan toleransi di tengah masyarakat,” katanya saat membuka pelatihan.

Ia menegaskan bahwa kegiatan ini dirancang sebagai langkah proaktif untuk mengurangi potensi penyebaran paham radikal, terutama di wilayah operasi seperti Poso. Dengan membekali para pemuka agama, diharapkan mereka mampu menjadi agen perdamaian dan benteng utama dalam menjaga keutuhan bangsa di tingkat komunitas.