Lebih lanjut, Sekda Irmayanti menekankan pentingnya refleksi dalam momentum konferensi ini, khususnya dalam menghadapi berbagai tantangan zaman seperti perkembangan teknologi, tuntutan globalisasi, dan dinamika sosial kemasyarakatan.

“Peran guru sebagai pendidik, pembimbing, dan panutan tetap tidak tergantikan. Oleh karena itu, konferensi ini harus dimanfaatkan sebagai wadah konsolidasi dan revitalisasi peran PGRI dalam membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, bermutu, dan berkeadilan,” tambah Sekda.

Dalam kesempatan itu, Sekda juga menyoroti beberapa upaya Pemerintah Kota Palu dalam peningkatan mutu pendidikan, salah satunya melalui kerja sama dengan Yayasan Sampoerna dalam program magang kepala sekolah yang telah berjalan selama tiga tahun terakhir.

Sekda berharap para guru dan kepala sekolah yang mengikuti program ini dapat menjadi pionir peningkatan kualitas pendidikan dan menjadi percontohan bagi sekolah lainnya.

Di sisi lain, Sekda turut menyinggung pentingnya pembinaan sikap bagi tenaga pendidik. Sekda menyayangkan masih adanya kasus penyimpangan perilaku guru yang mencoreng nama baik dunia pendidikan, termasuk yang terjadi di Kota Palu.

“Saya juga berharap agar penguatan pemahaman terkait pengelolaan dana BOS bisa menjadi agenda prioritas. Masih banyak temuan penggunaan dana BOS yang tidak sesuai dengan pedoman. Ini perlu menjadi perhatian bersama,” tegas Sekda.